Merapi Naik Status Jadi Siaga, Ancaman Awan Panas Hingga 5 Km

Photo Author
- Kamis, 5 November 2020 | 14:40 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - BPPTKG, Kamis (5/11/2020) resmi menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III). Aktivitas vulkanik yang terus meningkat menjadi latarbelakang kenaikan status tersebut.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dalam keterangan pers menyebut paska erupsi tahun 2010 lalu, Merapi mengalami erupsi magmatis pada Agustus 2018 lalu dan berlanjut hingga September 2019. Merapi disebutkan memasuki fase intrusi magma baru baru yang ditandai dengan peningkatan gempa Vulkanik Dalam (VA) dan rangkaian letusan eksplosif sampai Juni 2020.

Hanik menyebut ada tujuh poin data yang menjadi alasan penentuan kenaikan status menjadi Siaga (level III). Kronologi Data Hasil Pemantauan Aktivitas Vulkanik :

1. Setelah letusan eksplosif 21 Juni 2020, kegempaan internal yaitu VA, Vulkanik Dangkal (VB) dan Fase Banyak (MP) mulai meningkat. Sebagai perbandingan, pada bulan Mei 2020 gempa VA dan VB tidak terjadi dan gempa MP terjadi 174 kali. Pada bulan Juli 2020 terjadi gempa VA 6 kall, VB 33 kali dan MP 339 kali.

2. Terjadi pemendekan jarak baseline EDM (Electronic Distance Measurement) sektor Barat Laut Babadan RB1 (selanjutnya disingkat EDM Babadan) sebesar 4 cm sesaat setelah terjadi letusan eksplosif 21 Juni 2020. Setelah itu pemendekan jarak terus berlangsung dengan laju sekitar 3 mm/hari sampai September 2020.

3. Sejak bulan Oktober 2020 kegempaan meningkat semakin intensif. Pada 4 November 2020 rata rata gempa VB 29 kali/han, MP 272 kalif/ari, Guguran (RF) 57 kali/hari, Hembusan (OG) 64 kali/hari. Laju pemendekan EDM Babadan mencapai 11 cm/hari. Energi kumulatif gempa (VT dan MP) dalam setahun sebesar 58 GJ.

4, Kondisi data pemantauan di atas sudah melampaui kondisi menjelang munculnya kubah lava 26 April 2006, tetapi masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kondist sebelum erupsi 2010.

5, Berdasarkan pengamatan morfologi kawah G. Merapi dengan metoda Foto Udara (Drone) pada tanggal 3 November 2020 belum terlihat adanya kubah lava baru.

6. Sampai saat ini kegempaan dan deformasi masih terus meningkat. Berdasarkan hal tersebut dimungkinkan terjadi proses ekstrusi magma secara cepat atau letusan eksplosif.

7. Potensi ancaman bahaya berupa guguran lava, lontaran material dan awan panas sejauh maksimal 5 km.

“Kesimpulan Berdasarkan evaluasi data pemantauan tersebut di atas disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang mambahayakan penduduk. Sehubungan dengan hal tersebut maka status aktivitas G. Merapi ditingkatkan dari Waspada (level Il) menjadi Siaga (level Ill) berlaku mulai tanggal 6 November 2020 pukul 12.00 WIB,” tandas Hanik. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X