YOGYA, KRJOGJA.com - Pasar Prawirotaman yang sudah diselesaikan pekerjaannya sejak awal September lalu, sempat mengalami kebocoran ketika terjadi hujan. Kondisi saat ini pun sudah bagus dan layak ditempati usai dilakukan perbaikan oleh pihak rekanan yang mengerjakan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogya Yunianto Dwisutono, menjelaskan kebocoran tersebut terjadi di lantai tiga. "Asetnya sudah diserahkan ke Pemkot. Tetapi ketika terjadi hujan, sempat ada yang bocor kemudian kami laporkan ke pihak rekanan. Tanggung jawab perawatannya kan masih di pihak sana," jelasnya, Senin (2/11/2020).
Setelah ada perbaikan, Yunianto memastikan kebocoran sudah tidak lagi terjadi. Apalagi area yang bocor hanya pada titik tertentu dan tidak meluas. Pasar yang terletak di Jalan Parangtritis itu terdiri dari tiga lantai dan semi basement. Khusus untuk bagian 'rooftop' kini masih proses pembangunan fasilitas untuk menunjang ekonomi kreatif.
Terkait rencana penempatan pedagang, Yunianto mengaku sudah melakukan pra sosialisasi ke pedagang. Sosialisasi secara intensif akan kembali dilakukan pada 3-10 November 2020. Selanjutnya dilakukan lotre penempatan pada 9-17 November dan dilanjutkan relokasi atau penempatan kembali hingga akhir bulan.
"Kami sudah menerima beberapa masukan dari pedagang. Tetapi kami imbau agar para pedagang memahami kesepakatan awal sebelum pasar itu direvitalisasi," urainya.
Menurutnya, proses pembangunan sudah disesuaikan dengan hasil kesepakatan bersama. Terutama menyangkut zonasi pedagang yang akan disebar di lantai satu hingga tiga sesuai jenis dagangannya. Lantai satu untuk jenis dagangan basah seperti daging dan telur, lantai dua untuk bumbon dan sayur, sedangkan lantai tiga untuk jajanan, asesoris maupun barang pecah belah. Semua tempat dagangan pun berbentuk los sehingga tidak ada lagi sistem lapak maupun kios.
Di samping itu, konsep gedung juga berbasis 'green building' atau ramah lingkungan dan ramah disabilitas. Sehingga konstruksinya pun disesuaikan serta tidak diperkenankan merokok. Hanya, diakuinya banyak pedagang yang menginginkan berada di lantai satu karena dinilai lebih mudah diakses. "Ini yang ingin kami pahamkan ke para pedagang ketika sosialisasi nanti. Jangan semaunya sendiri karena harus sesuai dengan kebutuhan kondisi di lapangan," tandasnya.(Dhi)