YOGYA, KRJOGJA.com - Anggaran yang dimiliki oleh kabupaten/kota harus dimaksimalkan untuk membangun rasa aman pada masyarakat, termasuk dalam menghadapi pandemi Covid-19. Guna mewujudkan hal itu program-program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menyangkut kesehatan masyarakat perlu segera direalisasikan.
"Percepatan realisasi ini perlu diwujudkan agar DIY bisa mencapai target angka pertumbuan ekonomi menjadi minus 1 atau bahkan surplus. Pertumbuhan ekonomi harus tercapai meskipun bernilai kecil. Jadi tidak ada pilihan lain kecuali APBD baik provinsi maupun kabupaten/kota dimaksimalkan dalam bentuk bantuan, maupun penyelesaian program-program yang memang sudah dimasukkan di dalam APBD perubahan. Tidak ada kekuatan lain yang bisa menopang mengurangi minus dari pada pertumbuhan ekonomi di DIY itu sendiri," papar Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam acara Rapat Koordinasi Pengendalian Daerah (Rakordal) DIY Triwulan III tahun 2020 di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Selasa (27/10/2020). Acara Rakordal tersebut juga diikuti oleh Menteri BUMN, Erick Thohir secara virtual, serta inisiator Sonjo Jogja, Wuri Handayani.
Sultan mengungkapkan, untuk anggaran sisa anggaran yang ada di kabupaten/kota, harus dimanfaatkan sesuai dengan porsinya. Apabila terdapat sisa dana BLT yang belum disalurkan kepada masyarakat, diminta untuk segera disalurkan. Karena dirinya tidak ingin mereka menunda penyaluran BLT kepada masyarakat. Sehingga masyarakat miskin DIY memiliki jaminan pemasukan hingga akhir tahun nanti.
Sementara itu Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir berharap vaksin Merah Putih dapat mulai diproduksi pada 2022 mendatang. Vaksin Merah Putih merupakan vaksin Covid buatan dalam negeri.Adanya vaksin Covid Merah Putih agar Indonesia tidak bergantung pada vaksin-vaksin yang diproduksi oleh produsen luar negeri. (Ria)