YOGYA, KRJogja.com - Memasuki long weekend 28-31 Oktober, okupansi hotel sudah naik signifikan. Demikian pula kunjungan ke beberapa destinasi wisata dalam progress naik sesuai data di Visiting Jogja. Namun kesiapan masyarakat, industri dan Pemda DIY untuk ketegasan implementasi SOP Covid-19 masih harus ditingkatkan
"Pemda harus memastikan seluruh penyelenggara usaha dan masyarakat bisa mengimplementasikan SOP dan menjadi kepanjangan tangan pemerintah untuk bisa mentertibkan wisatawan yang datang ke jogja yang sebagian tidak well knowlage dengan SOP untuk disiplin," jelas Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY Bobby Ardyanto Setyo Ajie kepada KRJogja.com, Selasa (27/10)
Bobby optimis dengan disiplin mengimplementasikan SOP & protokoler kesehatan, pariwisata di Yogya cepat bangkit kembali. "Industri pariwisata harus mampu menciptakan Yogya yang aman dan nyaman, dengan disiplin SOP," ujarnya.
Sementara Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo menyebutkan reservasi 28 sampai 30 Oktober sudah masuk 55 persen. "Di masa pandemi ini trend reservasi adalah langsung check in atau 1 hari sebelumnya. Kita targetkan okupansi mencapai 70 persen s/d 80 persen rata-rata secara merata se DIY disemua kelas hotel," ujarnya.
Deddy didampingi Ketua Gugus Penanggulangan Covid-19 PHRI DIY, Herryadi Bain menyatakan hotel-hotel anggota PHRI DIY sudah mengantongi sertifikasi SOP Covid-19 demikian pula tamu yang menginap sesuai SOP Covid-19.
"Long weekend 28-31 Oktober okupansi sudah mencapai 70 persen, bahkan ada beberapa hotel di Ring 1 (sekitaran Malioboro) sudah 90 persen bahkan full 100," persen," tambah Herryadi yang juga Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DIY. (R-4)
