YOGYA, KRJOGJA.com - Liburan panjang atau cuti bersama akhir bulan Oktober sudah semakin dekat. Sejumlah persiapan dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah guna mengantisipasi adanya penularan seiring dengan momen tersebut, karena peningkatan aktivitas dan pergerakan masyarakat dikhawatirkan dapat memicu penularan Covid-19.
Untuk mengantisipasi hal itu, selain memperketat pengawasan, penegakan protokol kesehatan perlu diperketat. "Gugus Tugas bersama TNI/Polri dan Dinas Kesehatan telah melakukan langkah-langkah antisipasi dalam menghadapi libur panjang," kata Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY, Biwara Yuswantana di Yogyakarta, Sabtu (24/10).
Menurut Biwara, upayanya adalah dengan memperketat penegakkan protokol kesehatan dan mengajak masyarakat termasuk wisatawan untuk menghidari kerumunan. Karena bisa berpotensi terjadinya penularan Covid-19 atau klaster baru.
Terkait dengan itu, pengelola obyek wisata, hotel dan tempat publik lainnya untuk melakukan antisipasi terkait meningkatnya jumlah pengunjung. Begitu pula dengan bidang penegakan hukum (Satpol PP) akan memperketat pengawasan, bersama TNI, Polri maupun kabupaten/kota.
"Intinya kami menekankan untuk wisatawan luar daerah termasuk dari zona merah yang masuk ke DIY harus dalam kondisi sehat. Kami tidak ingin momen libur panjang tersebut menimbulkan klaster baru Covid-19 karena berkumpulnya warga dari berbagai daerah di wilayah DIY untuk liburan," tandasnya.
Sementara itu kasus positif Covid-19 di DIY mencatatkan kenaikan sebanyak 44 kasus. Dengan demikian total terkonfirmasi menjadi 3.506 kasus. "Tambahan kasus terkonfirmasi di DIY, sebanyak 23 kasus dari hasil kontak tracing dan 9 kasus perjalanan luar daerah," kata Juru Bicara (Jubir) Pemda DIY untuk penanganan virus Korona Berty Murtiningsih di Yogyakarta, Sabtu (24/10).
Dia mengungkapkan, berdasarkan hasil laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit (RS) Rujukan Covid-19 di DIY, ada tambahan 36 kasus sembuh, sehingga totalnya menjadi 2.842. Tambahan kasus sembuh ini, 27 orang diantaranya berdomisili di Sleman.
"Jumlah sampel diperiksa sebanyak 545 sampel dari 494 orang di DIY. Case recovery rate (CRR) atau tingkat kesembuhan sebanyak 81,06 persen dan Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat fatalitas kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2,51 persen di DIY," imbuhnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DIY ini menuturkan jumlah suspek mencapai 13.603 orang dan sebanyak 3.506 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 2.842 orang diantaranya telah sembuh dan 88 orang terkonfirmasi meninggal dengan kasus aktif sebanyak 576 orang di DIY.
"Tempat tidur (TT) di 27 RS Rujukan Covid-19 di DIY masih tersisa baik yang critical sebanyak 28 bed dan non critical 250 bed. Total ketersediaan TT critical 48 bed dengan penggunaan 20 bed dan total ketersediaan TT non critical sebanyak 404 bed dengan penggunaan 154 bed," papar Berty. (Ria/Ira)