OJK DIY Dorong Bulan Inklusi Keuangan Terintegrasi dan Masif

Photo Author
- Senin, 12 Oktober 2020 | 23:45 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

YOGYA, KRJOGJA.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya berkontribusi nyata dalam mengimplementasikan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) dan mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui Bulan Inklusi Keuangan. Kegiatan Bulan Inklusi Keuangan yang melibatkan kementerian/lembaga terkait, Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dari industri perbankan, pasar modal, perasuransian, perusahaan pembiayaan, dana pensiun, LJK lainnya ini diadakan secara terintegrasi, masif serta berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia selama sebulan yaitu mulai 1 hingga 31 Oktober 2020.

"Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK pada 2019 terhadap 12.773 responden di 34 provinsi di Indonesia, menunjukkan indeks literasi keuangan baru mencapai sebesar 38,04 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,10 persen. Kesimpulannya masyarakat perlu ditingkatkan literasi keuangannya sehingga dapat semakin mendorong penggunaan produk dan/atau layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya," tutur Kepala OJK DIY Jimmy Parjiman di Yogyakarta, Senin (12/10).

Jimmy menyampaikan berdasarkan laporan LJK pada sistem Pelaporan Edukasi dan Perlindungan Konsumen(SiPEDULI) untuk kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2019, terdapat sebanyak 265 Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) telah berpartisipasi dengan melaksanakan sebanyak 401 kegiatan dihadiri sebanyak 404.414 peserta dan diselenggarakan di seluruh daerah di Indonesia. Selain itu, puncak kegiatan Bulan Inklusi Keuangan dihadiri setidaknya 316.587 pengunjung dengan jumlah pembukaan rekening baru sebanyak 23.843 dengan total transaksi mencapai angka hingga lebih dari Rp 100 miliar. Kegiatan dimaksud juga melibatkan Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

"Pelaksanaan kegiatan Bulan Inklusi Keuangan dapat mendorong dan meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan produk dan/atau layanan jasa keuangan termasuk melakukan transaksi pembelian/pembayaran yang dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional. Dengan demikian, pelaksanaan Bulan Inklusi Keuangan perlu untuk diselenggarakan kembali dengan melibatkan seluruh LJK dan stakeholder terkait secara terintegrasi, masif dan berkelanjutan," terangnya.

Bulan Inklusi Keuangan 2020 mengambil tema 'Satukan Aksi Keuangan Inklusif untuk Indonesia Maju (AKSESSKU)' dengan tagline utama Inklusi Keuangan Untuk Semua. Hal ini mengandung makna mengajak seluruh Industri Jasa Keuangan baik Bank, Non Bank dan Pasar Modal di Indonesia untuk mengambil bagian dalam penyelenggaraan Bulan Inklusi Keuangan ini.

"Di sisi lain membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat dan atau konsumen termasuk pelajar dan UMKM untuk dapat memanfaatkan produk jasa keuangan yang disediakan oleh industri jasa keuangan sesuai kebutuhan sehingga dapat mendorong PEN dampak pandemi Covid-19," imbuh Jimmy.

Selanjutnya, Jimmy mengungkapkan Bulan Inklusi Keuangan bertujuan mengkampanyekan budaya menabung di berbagai sektor industri jasa keuangan, membuka akses keuangan kepada berbagai lapisan masyarakat dan mendorong pembukaan rekening, pemberian kredit/pembiayaan serta penggunaan produk dan/atau layanan jasa keuangan. Disamping itu, meningkatkan pemahaman dan awareness masyarakat terhadap produk dan/atau layanan jasa keuangan serta mempublikasikan dan mengoptimalkan program-program inklusi keuangan. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X