YOGYA, KRJOGJA.com - Dukungan untuk memproses hukum bagi perusuh dalam aksi demonstrasi UU Cipta Kerja di Malioboro, terus mengalir. Kerusuhan yang dinilai disengaja itu pun bisa merusak citra Yogya yang selama ini aman dan nyaman.
Dukungan untuk memberikan tindakan tegas sesuai aturan hukum kali ini diutarakan tokoh warga yang tinggal di kawasan Malioboro, Ipung Purwandari. Anggota DPRD Kota Yogya ini juga sangat menyesalkan aksi penyampaian protes yang diwarnai dengan pembakaran salah satu resto di Malioboro.
"Bukan demonstrasi yang jadi respon putusan UU Cipta Kerja, tapi adanya aksi yang tidak menjaga adab, semoga tak terulang lagi," katanya, Minggu (11/10/2020).
Kekecewaan adanya tindakan perusakan di ruas simbol sumbu imajiner Yogyakarta itu menunjukkan sikap tidak adanya adab dalam menyampaikan pendapat. Paska aksi demonstrasi, Ipung juga mengapresiasi elemen masyarakat yang mengajak untuk reresik kembali. "Malioboro itu ikon Yogyakarta. Ayo bersama kembali sadar diri, jaga aset milik publik agar tidak rusak. Jaga adab," tandasnya.
Secara khusus, Ipung Purwandari mengapresiasi kerja bersama seluruh elemen masyarakat yang memiliki kesadaran menjaga keistimewaan Yogya. Pihak-pihak yang sengaja memiliki niat berbuat kerusuhan di Yogya harus disikapi bersama. Tindakan anarki yang tidak menjaga adab kesopanan dalam berperilaku, tidak hanya mengusik keamanan melainkan juga menorehkan luka pada keistimewaan Yogya.
Oleh karena itu, kini saatnya semua elemen rakyat Yogya untuk mau bergotong royong mengembalikan Yogyakarta Berhati Nyaman. "Saya apresiasi kinerja aparat baik TNI dan Polri yang ikut bantu mengamankan aksi demo. Malioboro sebagai ikon Yogya harus kita jaga bersama. Di sanalah banyak yang bergantung sumber perekonomiannya. Kita bangun kembali kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang lebih bermartabat," serunya.(Dhi)
