YOGYA, KRJOGJA.com - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Yogya mulai menyiapkan skema pemindahan pedagang Pasar Prawirotaman ke los baru. Sesuai rencana, akhir Oktober seluruh pedagang yang kini menempati lapak sementara sudah 'boyongan' ke lokasi semula.
Kepala Disperindag Kota Yogya Yunianto Dwisutono, menuturkan sosialisasi rencana pemindahan pedagang akan dilakukan awal Oktober. "Banyak hal yang akan kami sampaikan ke pedagang. Terutama kaitannya dengan gedung baru Pasar Prawirotaman yang mengusung konsep 'green building' sehingga ada beberapa hal yang harus dipahami," tandasnya, Selasa (29/9/2020).
Beberapa ketentuan tersebut ialah larangan merokok bagi siapa pun selama berada di area pasar, tidak diperkenankan menyimpan barang dagangan di los serta pembagian zonasi di tiap lantai yang disesuaikan dengan jenis dagangan. Setelah sosialisasi, pedagang yang sudah dipetakan sesuai zonasinya akan diundi untuk penempatan teknis los. Sehingga setiap pedagang tidak bisa memilih sendiri lokasi berjualan.
Yunianto mengatakan, zonasi itu antara lain untuk lantai satu terdiri dari los daging, ikan basah serta sembako atau hasil bumi. Lantai dua terdiri dari jenis dagangan sayuran, aneka bumbu serta dagangan yang tidak bertahan lama. Kemudian lantai tiga pedagang kelontong, pecah belah serta jajanan pasar atau warung makan. "Harus sesuai zonasi karena untuk mewujudkan pasar yang bersih dan ramah lingkungan. Dan yang perlu juga dipahami, di sana semua dalam bentuk los. Berbeda dengan dulu yang banyak terdapat lapak," imbuhnya.
Selain itu, meski tidak diperkenankan meninggalkan barang dagangan namun ada ruang di bawah los jualan untuk menyimpan barang. Akan tetapi kapasitasnya cukup terbatas sehingga sebagian barang yang dijual harus dibawa pulang kembali. Namun untuk bongkar muat dagangan tidak perlu khawatir karena di sana ada fasilitas lift serta travelator.
Terkait jumlah los, masing-masing lantai bervariasi karena disesuaikan dengan zonasinya. Akan tetapi secara keseluruhan disesuaikan dengan existing atau jumlah pedagang yang sudah terdata sebelumnya yakni 619 pedagang. Sehingga dipastikan tidak akan ada penambahan pedagang baru.
Sementara terkait status pasar, Pasar Prawirotaman yang kini terdiri dari empat lantai akan naik dua kelas. Dari semula pasar tradisional kelas tiga, naik menjadi kelas satu atau setara dengan Pasar Beringharjo. Imbas kenaikan kelas tersebut secara otomatis berdampak pada besaran retribusi yang wajib disetorkan oleh pedagang. "Besaran retribusi tidak serta merta naik. Tetap ada perhitungannya," kata Yunianto.
Sedangkan operasionalisasi lantai empat Pasar Prawirotaman ditargetkan masih akhir tahun. Hingga saat ini masih dibangun sarana pendukungnya yang direncanakan baru selesai akhir November. (Dhi)