YOGYA, KRJOGJA.com - Seorang Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di zona tiga Malioboro meninggal dunia Jumat (4/9/2020) lalu. Pedagang penjual tas dan dompet tersebut diketahui positif Covid-19 setelah menjalani uji swab dan langsung dimakamkan di Kulonprogo.
Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan pedagang perempuan (68) terakhir berjualan pada 26 Agustus lalu. Pada 27 Agustus, ia mengeluh demam, lemas dan batuk sehingga tinggal di rumah saja.
Lalu, pada 1 September diketahui diperiksakan di puskesmas kemudian hari berikutnya reaktif rapid test. “Lantas dilakukan uji swab dan pada 4 September terkonfirmasi positif. Ia meninggal dunia pada sore harinya dan dimakamkan malam itu juga di Kulonprogo,†ungkap Heroe.
Heroe menyatakan pedagang tersebut sudah tak berjualan sejak 27 Agustus lalu. Tim Gugus Tugas menurut Heroe sudah melakukan langkah cepat dengan meliburkan PKL di zona 3 yang berjumlah delapan orang.
“Kedua ruas itu yang jualannya berdekatan dengan ibu pedagang PKL berumur 68 tahun. Sejak Jumat malam sudah dilakukan tracing terhadap yang melakukan kontak erat dengan almarhumah. Baik yang ada di sekitar lapak jualan PKL maupun yang ada di sekitar rumah tinggalnya di wilayah Suryatmajan Kecamatan Danurejan Yogyakarta. Keluarganya ada yang kontak erat yaitu anak menantu dan cucunya. Anak dan menantu yang mengantar berobat ke puskesmas dan sempat menggantikan jualan,†ungkapnya lagi.
Pada wartawan, Heroe juga memastikan kondisi aman di Malioboro sampai saat ini. Terlebih seluruh kontak erat pedagang tersebut sudah menjalani isolasi mandiri.
“Penyebab penularan masih ditelusuri, apakah dari pembeli atau dari lainnya belum bisa ditentukan. Saat ini, jangan berspekulasi apapun terhadap kasus ini. Sebab yang positif ditemukan 1 orang pedagang, yang lainnya menunggu hasil tracing. Kita berharap tidak meluas, makanya kita saat ini yang kontak erat kita periksa semua. Hasilnya nanti akan diambil,†pungkas Heroe. (Fxh)