YOGYA, KRJOGJA.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY terus berupaya mendorong Industri Jasa Keuangan (IJK) untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif yang memiliki multiplier effect yang tinggi dan padat karya. Sektor ekonomi yang memiliki potensi pembiayaan tinggi yaitu pertanian, telekomunikasi, logistik dan sub sektor industri manufaktur, makanan/minuman, kimia, farmasi, alat kesehatan dan tekstil.
Kepala OJK DIY Jimmy Parjiman mengatakan sektor-sektor yang diperkirakan tidak terlalu terpengaruh pandemi Covid-19 diperkirakan masih membutuhkan pendanaan dengan level risiko yang manageable. Selain itu, perhatian diberikan kepada sektor yang menyerap banyak tenaga kerja yang memiliki multiplier effect yang tinggi.
"Dengan kriteria tersebut, kami mendorong IJK agar membidik potensi pembiayaan yang tinggi pada sektor ekonomi berupa sub sektor industri manufaktur makanan/minuman, kimia, farmasi, alat kesehatan dan tekstil. Sektor potensial pembiayaan lainnya yaitu pertanian, telekomunikasi dan logistik," tutur Jimmy kepada KR di Yogyakarta, Jumat (21/8).
Jimmy menjelaskan jasa logistik meningkat karena naiknya in home delivery service seiring aturan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 untuk jaga jarak. Tidak terkecuali jasa telekomunikasi karena banyak aktivitas kerja dan pembelajaran yang dilakukan dari rumah serta elektronik sebagai sumber hiburan baru yang dilakukan dari rumah.
"Makanan dan minuman sebagai kebutuhan primer berpeluang ekspansi dengan layanan pesan antar di masa pandemi Covid-19 ini. Kebutuhan primer dalam penanganan Covid-19 seperti kimia, farmasi dan alat kesehatan juga sangat potensial berkembang pesat," imbuhnya.
Lebih lanjut, Jimmy menyampaikan sektor ekonomi yang potensial dikembangkan pembiayaan adalah tekstik karena berpeluang melakukan diversifikasi produk Alat Pelindung Diri (APD) dan masker. Tidak boleh dilupakan adalah sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) meskipun ada ancaman tertekanya permintaan, namun berpeluang melakukan diversifikasi produk.
"Sektor pertanian justru yang paling bisa tahan banting terhadap dampak pandemi Covid-19 karena berpeluang memenuhi permintaan dengan produksi domestiknya. Bahkan sektor pertanian tumbuh 0,02 persen (yoy) pada kuartal I 2020 lalu," tandasnya.
Usulan bauran kebijakan stimulus OJK guna mendorong pertumbuhan sektor usaha prioritas tersebut melalui sektor keuangan adalah stimulus kredit dan investasi pemerintah bagi industri pengolahan seperti tekstil, kimia, makanan/minuman dan alat kesehatan serta industri pariwisata dengan restrukturisasi kredit dan penempatan dana. Selanjutnya pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus bagi sektor pertanian dan perikanan agar memberikan multiplier effect tinggi dari hulu ke hilir. (Ira)