Dispar DIY Branding Pariwisata Berbasis Budaya

Photo Author
- Jumat, 7 Agustus 2020 | 20:11 WIB
2G
2G

YOGYA, KRJOGJA.com - Dinas Pariwisata (Dispar) DIY tengah mengencarkan sosialisasi Program Greeting and Gesture (2G) sebagai branding pariwisata DIY berbasis budaya bagi pelaku pariwisata DIY di tengah masa pandemi Covid-19.

Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk memulihkan perekonomian melalui pariwisata di DIY secara bertahap dan selektif dengan tetap mengacu pada wisata budaya serta telah disesuaikan atau beradaptasi Standard Operating Procedure (SOP) protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Kepala Bidang Pemasaran Dispar DIY Marlina Handayani mengatakan pihaknya tengah aktif melakukan sosialisasi program 2G tersebut guna menindaklanjuti program 'Jogja Cultural Experiences' yang telah digulirkan sebelumnya.Awalnya sudah ditentukan baju khas DIY bagi pelaku pariwisata termasuk pekerja hotel dan anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DIY.

"Karena masa pandemi Covid-19 maka diterapkan SOP protokol kesehatan dan dengan mempertimbangkan tetap mengangkat budaya lokal maka dalam menerima tamu atau wisatawan tetap melakukan jaga jarak atau tanpa berjabat tangan," ujar Marlina kepada KR di Yogyakarta, Jumat (7/8).

Marlina menyampaikan dengan tidak menghilangkan budaya lokal DIY selam pandemi Covid-19 ini, pelaku pariwisata harus tetap menjaga hospitality atau pelayanan prima kepada wisatawan. Melalui diskusi dan koordinasi dalam penjaringan aspirasi stakeholders pariwisata dan instansi terkait maka terbentuklah konsep menerima wisatawan yaitu dengan Program 2G sebagai branding pariwisata DIY berbasis budaya ini.

"Bentuk gesture atau gerakannya mengambil apa yang sudah dilakukan masyarakat Yogyakarta dalam kehidupan sosial sehari-hari yang telah menjadi adat kebiasaan berupa gerakan dasar tari gaya Mataraman yaitu menyembah. Sedangkan greeting atau salam/sapaan dengan mengucapkan 'Sugeng enjing, siang, dalu' atau mempersilahkan 'monggo'," tuturnya.

Dispar DIY dalam sosialisasi program 2G ini, pihaknya sekaligus melakukan uji coba penerapan oleh Petugas Pelayanan Informasi Pariwisata DIY di Tourist Information Centre (TIC) Malioboro maupun anggota HPI DIY akhir Juli 2020 lalu. Diharapkan dengan diterapkannya program 2G ini bagi pelaku pariwisata dapat meningkatkan citra dan branding pariwisata DIY di tingkat nasional dan internasional. (Ira)

" Jadi kita tidak meninggalkan sikap keramahan dalam menyapa dan menyambut tamu maupun wisatawan di DIY dengan tetap memenuhi SOP protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Dengan demikian dapat menggaungkan pariwisata DIY yang aman dengan tidak menghilangkan basis budaya lokal," pungkas Marlina. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X