YOGYA, KRJOGJA.com - Dr Bayu Suparta, dosen Prodi Fisika UGM mengembangkan alat radiografi digital untuk mendeteksi Covid-19. Alat tersebut diklaim lebih akurat dibandingkan PCR dan Rapid Test yang selama ini digunakan.
Bayu mengatakan keakuratan deteksi Covid dari alat radiografi digital mencapai 95 persen. Alat tersebut menurut dia bisa mendeteksi struktur paru-paru yang menunjukkan adanya virus Corona. "Signifikansi radiografi digital sampai 95 persen. Kalau rapid test kan 30 persen dan PCR 75 persen,†ungkapnya pada wartawan, Jumat (26/6/2020).
Menurut Bayu, sampai saat ini masih sedikit rumah sakit di Indonesia yang memiliki radiografi digital, baru terbatas di tipe A. Inilah yang kemudian memotivasi Bayu untuk mengembangkan radiografi digital dengan budget lebih murah agar bisa dimiliki berbagai fasilitas kesehatan. “Saya coba mengembangkan alat dengan biaya lebih terjangkau. Impian saya, 9000 lebih puskesmas di Indonesia bisa punya alat radiografi digital karena harganya yang terjangkau,†ungkapnya lagi.
Penelitian radiografi digital tersebut sudah dilakukan Bayu sejak 30 tahun silam. 20 Mei 2020 lalu, alat yang kemudian diberinama Madeena (Made In Indonesia) mulai diproduksi sembari menanti ijin edar secara luas dari pemerintah, setelah diapprove Presiden Jokowi.
“Alat ini sangat aman bagi pasien karena dosis radiasi dibuat serendah mungkin. Alat dikontrol dengan komputer lalu sinar X memancarkan ke tubuh pasien. Terusan radiasi ditangkap detektor dan dihubungkan ke layar monitor kemudian diolah radiografer diberikan ke tenaga fisika medik. Dokter akan menerima transfer hasil secara digital sesuai permintaan,†ungkapnya lagi. (Fxh)
