Awali New Normal, Malioboro Dibatasi 2.500 Pengunjung

Photo Author
- Sabtu, 20 Juni 2020 | 13:25 WIB
Foto: Dok
Foto: Dok

YOGYA, KRJOGJA.com - Jumlah pengunjung di Malioboro saat memasuki new normal

(kenormalan baru) akan dibatasi hingga 2.500 orang perhari. Pembatasan itu akan dibagi dalam lima zona, sehingga tiap zona maksimal diisi oleh 500 orang.

Lima zona di kawasan Malioboro tersebut ialah Hotel Grand Inna-Malioboro Mall, Malioboro Mall-Hotel Mutiara, Hotel Mutiara (Halte Trans Jogja 2)-Suryatmajan, Suryatmajan-Pabringan, dan Pabringan-Titik Nol Kilometer. "Zona itu berlaku di sisi timur dan barat. Tapi itu nanti juga akan kita evaluasi apakah 500 orang di tiap zona terlalu padat atau tidak," jelas Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi, di sela meninjau kesiapan Malioboro hadapi 'new normal', Jumat (19/6).

Pada kondisi normal, kapasitas di Malioboro dalam sehari bisa mencapai 5.000 orang. Bahkan saat momentum libur tembus 10.000 orang. Pembatasan saat new normal

dilakukan sebagai upaya menerapkan protokol baru untuk mencegah potensi penularan virus Korona.

Heroe mengaku, untuk pengawasan terhadap jumlah pengunjung di tiap zona akan menggunakan rekam data digital dalam 'QR Code'. Pemkot Yogya saat ini tengah mengembangkan sistem 'QR Code' terbaru yang langsung terhubung dengan nomor kontak pengunjung. Dengan begitu saat memasuki Malioboro pengunjung tidak perlu lagi mengisi kolom pertanyaan data diri usai memindai 'QR Code' karena sudah otomatis datanya akan terekam. "Jadi 'QR Code' nanti akan lebih praktis. Setelah memindai tinggal memencet dan data terkirim. Kemudian begitu masuk dalam zona ada scan lagi sehingga bisa diketahui jumlah maupun yang masuk dan keluar," tandasnya.

Di samping itu ke depan, rekam digital juga akan diperbarui untuk durasi waktu pengunjung selama berada di dalam zona. Hal ini agar saat puncak kunjungan ada peringatan untuk saling bergantian. "Dalam 'QR Code' itu nanti juga akan kita kaitkan dengan informasi umum Kota Yogya sekaligus menjadi gerbang aplikasi Jogja Smart Service (JSS)," imbuh Heroe.

Terkait pembatasan pedagang, belum akan dilakukan karena jarak antar pedagang sudah diatur dengan baik. Berbeda dengan pengunjung yang perlu ada pengaturan jarak. Oleh karena itu, di tiap zona juga dibuat penanda bagi pengunjung untuk menikmati area jalur pedestrian. Dalam sepekan ini penanda dengan warna kuning tersebut ditargetkan sudah berhasil terpasang. Termasuk juga penanda jalur searah pengunjung supaya tidak saling berpapasan, yakni jalur pedestrian di sisi timur khusus untuk ke arah selatan dan sisi barat ke arah utara.

Heroe berharap, kesiapan yang ditunjukkan di Malioboro bisa menjadi percontohan bagi destinasi wisata lainnya. Apalagi saat ini meski belum memasuki new normal

jumlah pengunjung di Malioboro juga mulai terjadi. Dalam rekaman data, tercatat selama sepekan ini rata-rata ada sekitar 500 pengunjung. "Pengunjung itu ada yang dari Bali, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur juga beberapa kota lain. Kami juga mendapat laporan, tamu hotel saat ini mulai terisi 30 persen. Bagaimanapun juga Kota Yogya harus siap dengan disiplin menerapkan protokol," urainya. (KR)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X