YOGYA, KRJOGJA.com - Penyemprotan disinfektan di pasar tradisional hingga kini masih rutin digelar. Terutama yang dikoordinasi oleh paguyuban pedagang dan lurah pasar. Khusus penyemprotan yang melibatkan Dinas Kebakaran maka seluruh aktivitas di pasar tersebut harus diliburkan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogya Yunianto Dwisutono, menjelaskan setiap hari setelah aktivitas jual beli di pasar tradisional selesai, penyemprotan disinfektan selalu dilakukan. "Sehari bisa tiga kali kami semprot. Namun itu dilakukan oleh lurah dan pedagang. Kemudian ada program penyemprotan yang melibatkan Dinas Kebakaran," tandasnya, Kamis (11/6/2020).
Khusus untuk penyemprotan bersama Dinas Kebakaran, sejauh ini sudah menyasar lima pasar yakni Pasar Kotagede, Pasar Demangan, Pasar Sentul, Pasar Karangwaru serta Pasar Giwangan. Dalam waktu dekat, penyemprotan skala besar akan menyasar Pasar Kranggan yang sebelumnya menjadi target 'tracing' dari klaster penjual ikan. Penyemprotan di Pasar Kranggan yang semula diagendakan Jumat (12/6/2020), terpaksa ditunda hingga pekan depan.
"Kami lakukan persiapan yang lebih matang sehingga ditunda dulu. Jadi ini sudah menjadi program reguler yang nanti semua pasar juga akan kita semprot bersama Dinas Kebakaran. Selama penyemprotan dengan petugas gabungan, otomatis aktivitas pasar kami liburkan satu hari penuh," urai Yunianto.
Sementara Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogya Heroe Poerwadi, menegaskan penyemprotan disinfektan di pasar tradisional sudah rutin dilakukan secara mandiri oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Sedangkan yang melibatkan Dinas Kebakaran mempertimbangkan situasi. Seperti di Pasar Kotagede dan Giwangan, penyemprotan gabungan sudah dilakukan lebih dari satu kali karena di sana banyak pedagang dari luar kota dan lokasinya perbatasan. Begitu juga di Pasar Demangan dan Karangwaru.
Sedangkan yang di Pasar Kranggan, selain sebagai bentuk antisipasi sebelumnya juga ada singgungan dengan pedagang ikan dari Gunungkidul yang positif Corona. Meski hasil 'tracing' di sana hasilnya negatif, namun sebagai bentuk respon kondisi maka dilakukan penyemprotan skala besar. "Begitu juga nanti di pasar lainnya akan ada giliran penyemprotan seperti itu," tandasnya.(Dhi)