YOGYA, KRJOGJA.com - Kadar Karbon Monoksida (CO) di Kota Yogya sepanjang tahun ini semakin berkurang. Terutama sejak Desember 2019 hingga saat ini sepanjang pandemi virus Corona. Konsentrasi CO menjadi paramater dominan dalam nilai Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya Suyana, menjelaskan CO merupakan satu di antara lima parameter utama dalam menilai kualitas udara ambien di Indonesia di samping NO2, SO2, O3 dan PM10. "Yang paling dominan ialah CO. Artinya jika konsentrasi CO pada hari tersebut rendah maka nilai ISPU Kota Yogya hari tersebut akan masuk kategori baik, demikian sebaliknya," tandasnya, Minggu (7/6/2020).
Pada saat pandemi Covid-19, terjadi penurunan rata-rata konsentrasi harian CO Kota Yogya yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari data yang dihasilkan oleh stasiun Air Quality Monitoring System (AQMS) di DLH Kota Yogya. Alat sensor itu mampu merekam pergerakan data pencemaran udara ambien Kota Yogya secara kontinyu dan real time.
Suyana menyebut, pemasangan sensor sempat hendak dilakukan di tempat strategis seperti pusat kota. Akan tetapi membutuhkan lahan sekitar 3x4 meter persegi dengan area terbuka. "Kita sulit menemukan lokasi yang tepat. Sempat akan dipasang di Taman Pintar tapi harus ada jarak dengan pohon yang ada di sekitarnya," urainya.
Oleh karena itu, AQMS pada tahun lalu ditempatkan di kantor DLH Kota Yogya karena berbagai pertimbangan. Di antaranya tidak jauh dari Jalan Solo, rel kereta api, perkantoran, perbengkelan maupun pertokoan. Jangkauan sensor pun mencapai radius 2 kilometer, namun bergantung pada arah angin.
Suyana menambahkan, kadar CO sangat bergantung juga dari gas emisi kendaraan bermotor. Selama masa pandemi Corona aktivitas kendaraan mengalami penurunan signifikan. Meski akhir-akhir ini terjadi kenaikan volume dari sebelumnya, namun masih belum sepadat saat kondisi normal. "Justru kami harap saat nanti berlaku new normal tidak terjadi penambahan konsentrasi CO. Bagi yang memiliki kendaraan bermotor, seharusnya rutin melakukan servis," urainya.
Rata-rata konsentrasi CO mengalami penurunan yg cukup tajam selama masa tanggap darurat Covid-19, yaitu April dan Mei 2020. Bahkan jika dibandingkan Maret 2020, penurunan konsentrasi CO pada Mei 2020 mencapai 42 persen. Sedangkan puncak konsentrasi CO terekam pada Desember 2019 karena diduga pada saat tersebut jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Yogya sangat tinggi saat liburan natal dan tahun baru.(Dhi)