YOGYA, KRJOGJA.com - Usai menyelesaikan 'rapid test' pengunjung Indogrosir, pekan ini Pemkot Yogya mulai menyasar pedagang pasar tradisional. Pemeriksaan cepat yang akan dilakukan secara acak tersebut ditujukan untuk memetakan sebaran kasus Covid-19 di Kota Yogya.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogya Heroe Poerwadi, menjelaskan 'rapid test' acak sebenarnya akan menyasar tiga titik yakni pasar tradisional, kafe dan mall. "Yang pertama pasar dulu, sedangkan kafe dan mall waktunya belum kami tentukan. Teknisnya tim dari Dinas Kesehatan yang akan mendatangi lokasi," jelasnya, Selasa (2/6/2020).
Total ada 250 pedagang dari 33 pasar tradisional di Kota Yogya yang akan dites secara acak. Penentuan lokasi berikut pedagangnya dikerjasamakan dengan pihak UGM. Tes cepat itu hanya akan dilakukan satu kali. Jika ada temuan reaktif, maka akan langsung dilakukan swab.
Kasus Covid-19 di Kota Yogya sepanjang dua pekan ini tergolong landai. Hasil pengujian dari klaster Indogrosir yang menunjukkan reaktif dari 'rapid test', mayoritas ternyata negatif setelah dilakukan uji swab. Sebagian juga masih menunggu hasil swab bersamaan dengan klaster gereja dan perjalanan luar kota.
"Total yang menunggu hasil swab ada 11 orang, semuanya pasien dalam pengawasan (PDP). Baik itu dari klaster gereja, Indogrosir maupun perjalanan dari luar kota," imbuh Heroe.
Dalam sepekan kemarin sebetulnya ada penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak dua orang. Namun, keduanya merupakan suami istri yang sudah dirawat sejak 13 Mei 2020 lalu usai melakukan perjalanan dari luar daerah. Penambahan kasus positif di luar dari tigas klaster itu pun sejauh ini belum ditemukan.
Oleh karena itu, Heroe berharap kelak hasil 'rapid test' di pasar tradisional juga memperoleh hasil yang negatif. Apalagi selama masa pandemi ini pasar tradisional menjadi salah satu pusat kerumunan masyarakat yang selalu terjadi setiap hari.
"Makanya kita ingin melihat sejauh mana potensinya di pasar itu. Selama ini memang tidak ada kasus atau justru ada namun tersembunyi. Semoga tidak ada perkembangan baru di luar klaster yang sekarang kita tangani," paparnya.(Dhi)