YOGYA, KRJOGJA.com - Keramaian di pasar tradisional masih terjadi meski tidak seperti kondisi sebelum pandemi Covid-19. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogya pun tengah menyiapkan pembatas semi permanen guna mempertahankan 'physical distancing'.
Kepala Disperindag Kota Yogya Yunianto Dwisutono, menyebut pembatas untuk memberi jarak antara pedagang dengan pembeli masih bersifat darurat. "Seperti di Pasar Beringharjo Timur, pembatas masih berupa tali rafia. Tapi itu masih sementara, akan kami siapkan yang lebih baik," jelasnya, Selasa (2/6/2020).
Kendati hanya dibatasi oleh tali rafia, namun di beberapa titik tetap diberikan imbauan untuk menjaga jarak. Sehingga pembeli dan pedagang bisa saling memahami dan tidak berdesak-desakan. Lurah pasar juga diminta rutin memantau kondisi pengunjung serta berkolaborasi dengan paguyuban untuk menyemprotkan disinfektan secara berkala setiap hari.
Yunianto menambahkan, pembatas semi permanen yang disiapkannya salah satunya menggunakan bahan berupa galvanum. Namun jika ada bahan lain yang lebih efisien juga bisa diterapkan. "Intinya pembatas itu hanya sebagai peringatan saja dan tidak mengganggu kenyamanan belanja di pasar. Kami justru mengimbau masyarakat untuk berbelanja kebutuhan di pasar tradisional secara daring. Baik melalui aplikasi Gojek maupun nomor Whatsapp yang sudah kami sebar," paparnya.
Kini sudah ada enam pasar tradisional yang bisa diakses secara daring melalui Gojek yakni Pasar Beringharjo, Kranggan, Demangan, Patangpuluhan, Kotagede, dan Sentul. Selain itu ada dua pasar lain yakni Pasar Karangwaru dan Pingit untuk pemesanan melalui Whatsapp. Bahkan dalam waktu dekat, semua pasar sudah bisa melayani pemesanan secara daring.(Dhi)
