YOGYA, KRJOGJA.com - DPRD Kota Yogya meminta pemerintah untuk meningkatkan edukasi ke masyarakat terkait bahaya Covid-19. Meski sejauh ini protokol kesehatan sudah dilakukan dengan baik namun masyarakat harus terus diingatkan supaya tidak lengah.
Anggota Komisi D DPRD Kota Yogya M Ali Fahmi, menilai tahapan normal baru di Kota Yogya belum mendesak untuk diberlakukan. "Suatu kondisi yang masih belum normal, sehingga tidak perlu tergesagesa diterapkan. Masih ada kemungkinan lonjakan kasus positif, namun kita semua berharap itu tidak akan terjadi," jelasnya.
Oleh karena itu, dirinya mendorong Pemkot untuk terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat akan bahaya Covid-19. Di samping itu juga memperketat pengawasan terhadap ruang publik, pasar, mal dan tempat berkerumun lainnya.
"Yang terpenting Pemkot dengan segala daya upaya untuk melindungi keselamatan jiwa masyarakat mengingat saat ini wabah belum dapat dipastikan terjadi penurunan dan kapan akan berakhir," imbuhnya.
Fahmi menambahkan, saat ini jumlah kasus positif di Kota Yogya sudah mencapai 26 orang dengan perincian delapan orang masih dirawat, 17 orang sembuh dan satu orang meninggal dunia. Sedangkan untuk DIY ada 228 kasus positif serta muncul beberapa klaster penularan. Secara nasional juga belum ada tanda-tanda penurunan angka kasus positif.
Dirinya berharap Pemkot dan masyarakat dapat terus bersinergi dan bahu-membahu untuk melawan wabah ini dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Masyarakat tetap hati-hati, tidak lengah, menjaga keluarga masing-masing agar tidak tertular maupun sebagai penular Covid-19.
"Kebijakan untuk pemudik, pendatang maupun siswa dan mahasiswa luar daerah perlu diberlakukan membawa surat sehat bebas Covid-19 dari daerah asalnya dan diberlakukan isolasi mandiri. Hal ini sangat penting agar dapat memutus persebaran virus," usulnya.
Sedangkan di bidang pendidikan, Surat Edaran (SE) Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 dan SE Dinas Pendidikan Kota Yogya Nomor 421/3206 Tahun 2020 masih relevan diberlakukan agar siswa tetap belajar di rumah. Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogya Heroe Poerwadi, mengaku tidak terburu-buru menerapkan normal baru seperti yang tengah digaungkan pemerintah pusat. Pihaknya justru sedang menyusun protokol baru dan akan diberlakukan secara ketat ketika aktivitas masyarakat mulai normal.
"Fokus utama sekarang lebih pada menangani aspek kesehatan. Bagaimana yang positif bisa segera sembuh serta tidak ada lagi kasus baru. Intinya adalah bagaimana kita semua bisa disiplin," tandasnya. (Dhi)