YOGYA, KRJOGJA.com - Pertemuan Sultan dengan perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) pada 22 Mei 2020 lalu di Kepatihan menyisakan tanda tanya dan keprihatinan. Pasalnya, delegasi yang datang dari Jakarta salah satunya dr Marika Rahman diketahui tak menjalankan protokol kesehatan sesuai aturan di masa pandemi Covid.
Sebuah akun twitter yakni @aldhiraaa membeberkan ketidaktaatan tamu Sultan pada protokol kesehatan Covid-19 yang sebenarnya dikeluarkan juga oleh Kemenkes RI, yakni karantina mandiri 14 hari setelah tiba dari luar kota. Akun tersebut menceritakan kronologis kedatangan Marika ke Yogyakarta pada 22 Mei dan langsung bertemu Sultan tanpa menjalani aturan isolasi mandiri, seperti protokol kesehatan nasional dan DIY yang telah ditegaskan oleh Sultan sendiri selaku Gubernur DIY.
Marika sendiri menceritakan pertemuan dan rincian penugasan yang dijalani melalui akun twitter @MarikaRahman termasuk pandangan prestasi DIY dalam mempersiapkan diri menghadapi new normal setelah pandemi. Meski sempat deg-degan namun Marika percaya diri berbekal surat tugas dan hasil pemeriksaan rapid test.
Meski kemudian hasil pemeriksaan kesehatan Marika kembali disoroti karena tertulis permintaan isolasi mandiri selama 14 hari di tempat tinggal masing-masing. Hal tersebut dikarenakan Marika langsung bertemu Sultan pada hari kedatangan, dan bahkan langsung bertolak kembali ke Jakarta setelah tugasnya selesai di Yogyakarta.
“Begitu tiba di Jogja pada hari yang sama langsung bertemu Sultan-Gub DIY, sempat berfoto dengan Sultan pula. Apakah Sultan tahu kalau dok @MarikaRahman baru tiba di Jogja dengan melewati karantina mandiri? Bukankah ini berisiko untuk Sultan?†Cuit akun @aldhiraaa.
Tak berhenti di situ, cuitan Marika pada Selasa (26/5/2020) lalu yang mengatakan sudah mulai bekerja kembali juga mendapat sorotan. Ia dinilai tak menjalani isolasi mandiri 14 hari begitu kembali dari Jogja dengan kata lain dinilai tidak taat protokol.
“Hampir 3 bulan saya ga ke mana-mana, lapak tutup, ga mudik bahkan ada kerjaan di luar kota juga ditunda, ga ke masjid, ini demi patuhi instruksi pemerintah dan ingin wabah cepat berlalu. Tapi melihat perilaku dok @MarikaRahman sebagai staf @KemenkesRI ya saya jadi gregetan juga. Entah diskresi atau apa, saya ga ngerti, ini situasi pandemik tolonglah staf pemerintah jangan lakukan hal yang bikin gregetan gitu. Pelajaran buat ASN lain, kalaupun kepaksa-kepaksa banget darurat harus keluar kota, ga usah posting di sosmed, banyak yang bela-belain ga keluar kota demi taat instruksi dan supaya wabah cepat berlalu. Dan tetap taati prosedur, karantina mandiri 14 hari, kecuali kalau you ketika tiba di tujuan bisa langsung swab test keluar hasilnya, oke lah,†cuit akun tersebut dalam sebuah thread.
Marika sendiri bercuit bawasanya DIY sudah menerapkan skema new normal sejak awal penanganan pandemi Covid. Ia menilai langkah Pemda DIY sangat tepat sehingga meminimalisir tingkat kasus.
Hal tersebut mendapat banyak tanda tanya dari warganet yang sebagian merupakan relawan bergerak sejak awal Covid DIY. Budhi Hermanto salah satunya yang menilai cuitan Marika tak berdasar karena bertolak belakang dengan apa yang hendak dilakukan Pemda DIY saat bersiap menghadapi new normal kedepan. (Fxh)