YOGYA, KRJOGJA.com - Ketersediaan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 wilayah Kota Yogyakarta hingga saat ini masih tercukupi. Jika tak ada lonjakan kasus, maka ketersediaan APD untuk sementara aman hingga bulan Mei ini. Sedangkan untuk bulan bulan Juni, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta masih melakukan pendataan.
"Kita sudah pesan tapi belum sampai. Tahap pertama kita sudah pengadaan dan sampai Mei kita sudah aman," ungkap Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi saat menerima bantuan APD dari Kementerian BUMN yang turut disaksikan Anggota Komisi VI DPR RI, Subardi di balaikota setempat, Selasa (12/05/2020).
Heroe Poerwadi yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta mengatakan, pengadaan APD untuk kebutuhan bulan Juni hingga saat ini belum datang. Namun demikian Pemkot Yogyakarta telah mempersiapkan berbagai rencana agar kebutuhan APD tak sampai kekurangan.
"Yang bulan Juni ini belum datang. Kalau terjadi ledakan (kasus) tentunya kita akan mempersiapkan APD lebih banyak," ujarnya.
Heroe Poerwadi menerangkan dalam penanganan Corona ini setidaknya tenaga kesehatan setiap hari akan memerlukan 10 APD untuk merawat 1 pasien. Ia mengumpamakan jika 40 kamar di tujuh rumah sakit rujukan seluruhnya merawat pasien, berarti dalam satu hari akan memerlukan 400 APD.
Sementara itu Subardi yang mengawal langsung jalannya distribusi APD mengatakan, penyaluran ini akan dilakukan ke seluruh kabupaten dan kota di DIY. Total anggaran dari Kementerian BUMN dalam pengadaan untuk wilayah DIY mencapai Rp 500 juta.
"Masing-masing wilayah berbeda tentunya, tergantung kondisi di daerah. Sleman dan Gunungkidul yang paling mendapat perhatian karena grafiknya tinggi," kata Ketuan DPW Partai NasDem DIY ini. (*)