YOGYA, KRJOGJA.com - Warga DIY beberapa hari terakhir gusar di tengah masa pandemi Covid-19. Setelah seluruh aspek terdampak, kini justru tarif listrik yang mengalami kenaikan bahkan hingga dua kali lipat.
Di media sosial twitter misalnya, warganet mengeluhkan tarif listrik yang naik. Padahal di sisi lain, penggunaan listrik menurut mereka sama seperti biasanya sebelum pemerintah menerapkan himbauan bekerja, belajar dan beribadah dari rumah.
Gitaris Letto, Patub misalnya dengan jelas mencantumkan rincian pembayaran listriknya tiga bulan terakhir yakni sebesar Rp 417 ribu. Namun, ternyata tarif yang harus dibayarkannya bulan ini (April) mencapai Rp 625 ribu, berselisih hingga Rp 200 ribu.
Ia meluapkan kekecewaan lantaran tagihan listrik yang melonjak tinggi. Namun, sejak unggahan di twitter muncul sehari lalu Senin (4/5/2020) belum ada tanggapan yang memuaskan Patub.
Warganet lainnya, Andre Jeconia mengaku tagihannya juga naik dua kali lipat dari Rp 400 ribu ke Rp 800 ribu. “Padahal saya hitungannya jarang di rumah. PLN didatangi, pegawainya ga berani keluar, yang diminta menghadapi komplain hanya satpam yang tidak dong,†ungkapnya dalam unggahan disertai video situasi yang mengharuskan warga berkerumun di depan kantor PLN.
Ketika dikonfirmasi, Manajer Area PLN Yogyakarta Eric Rosi Priyo Nugroho mengatakan terkait keluhan, warga dapat langsung menuju kantor PLN terdekat dengan membawa foto angka stand meter terakhir dan tagihan pada bulan tersebut. Petugas akan mencocokkan sesuai sistem dan apabila terjadi lebih tagih akan dikompensasikan pada bulan berikutnya.
“Apabila terjadi lebih tagih, maka akan dilakukan kompensasi pada tagihan bulan berikutnya. Demikian juga apabila terjadi kurang tagih, akan diakumulasikan pada bulan berikutnya. Masyarakat bisa juga dengan mencocokkan angka stand meter akhir pada tagihan dan cek pada angka yang tertera pada meteran saat ini,†ungkapnya ketika dihubungi KRjogja.com, Selasa (5/5/2020).
Eric juga menyanggah adanya isu subsidi silang dari pengguna di atas 900 VA ke atas untuk pelanggan 450 VA. “Tidak ada subsidi dalam pentarifan energi listrik,†sambung dia. (Fxh)