YOGYA, KRJOGJA.com - DIY menyatakan siap mencairkan dana bantuan jaring pengaman sosial masyarakat terdampak pandemi Covid. Kini gugus penanganan Covid-19 DIY sedang melaksanakan pencocokan data agar penerima tepat sasaran.
Wakil sekretariat gugus penanganan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana mengungkap terkait jaring pengaman sosial pihaknya memang lebih berhati-hati. Verifikasi data berdasar data terpadu kesejahteraan sosial disebutnya sudah selesai dilakukan dan tinggal menunggu pos kebijakan mana yang akan diisi.
“Kami sudah melakukan verifikasi data berdasar data terpadu kesejahteraan sosial. Diverifikasi untuk mengetahui berapa kemudian data yang harus kita kover sesuai dengan kebijakan bantuan sosial DIY. Sesuai NIK yang dihitung ada 1,6 jutaan dan sudah selesai dihitung Dinas Kominfo. Besok kita akan paparkan di depan Wagub untuk dibahas dan memilih kebijakan opsi mana yang akan dilakukan,†ungkap Biwara Senin (4/5/2020) malam.
Opsi kebijakan menurut Biwara akan disesuaikan data dari pusat terkait penerima PKH, BLT maupun Bantuan Sembako. Hal tersebut agar bantuan tidak tumpang tindih sekaligus memastikan penerima tepat sasaran.
“Intinya bantuan itu jumlahnya Rp 600 ribu, kalau kemudian mengambil angka kelompok yang PKH, Bantuan Sembako atau BLT. Kalau diambil sembako belum terkover maka perlu ada penambahan dari Rp 200 ribu agar tetap menjadi total jumlahnya Rp 600 ribu. Pilihan mana yang akan dikover, besok kita minta acc datanya itu,†sambung dia.
Terkait ketersediaan uang, Biwara menyebut sampai saat ini APBD DIY siap mengampu jaring pengaman sosial. “Uangnya (APBD) ada dan sudah siap. Memang kita cermat dan hati-hati agar penerima benar tepat sasaran. Tidak ada kecemburuan di lapangan, jangan sampai tumpang tindih data, ada yang menerima ada yang tidak,†ungkapnya lagi. (Fxh)