Dapur Umum Lengkapi Tempat Karantina di Diklat Kemensos

Photo Author
- Selasa, 28 April 2020 | 11:33 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Balai Diklat Kementerian Sosial Jalan Veteran Yogyakarta dipilih untuk menjadi tempat karantina bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP). Kendati aktivitas fisik maupun sosialnya terbatas namun fasilitas yang diberikan cukup memadai. Selain kamar yang representatif, menu makan yang diberikan juga bervariasi.

"Bagi yang puasa kami sediakan untuk buka dan sahur. Kalau yang tidak puasa, tetap tiga kali sehari. Menunya juga komplet dan bervariasi supaya mereka tetap nyaman selama menjalani isolasi," jelas Ketua Gugus Penanganan Covid-19 Kota Yogya, Heroe Poerwadi.

Dapur umum yang dikelola Dinas Sosial Kota Yogya ini menempati Posko Tagana di Giwangan. Selain menyiapkan makanan bagi warga yang menjalani isolasi di karantina, dapur umum juga memasak bagi petugas shelter.

Heroe menjelaskan, sebelumnya ada sebelas orang yang menjalani isolasi di karantina. Lima orang di antaranya sudah kembali pulang seiring masa isolasi berakhir, sehingga saat ini terdapat lima orang dan masih memiliki sisa waktu hingga 12 hari ke depan.

"Mereka yang isolasi ini karena tempatnya tidak memadai. Sebelumnya mereka dari luar daerah. Begitu pulang ke Yogya mereka diskrining oleh pengurus RW, apakah tempatnya memenuhi syarat atau tidak untuk isolasi. Jika tidak, diusulkan ke kelurahan dan kami fasilitasi ke karantina," paparnya.

Selain itu, kategori ODP yang difasilitasi di karantina juga mendapat rekomendasi dari puskesmas. Sehingga saat masa isolasi berakhir, kembali dicek kesehatan oleh puskesmas. Ketika kondisi sehat dan negatif gejala Covid19, maka baru boleh dipersilakan berbaur dengan keluarga dan masyarakatnya.

Heroe menambahkan, beberapa wilayah ada yang menyiapkan tempat karantina secara mandiri. Salah satunya di salah satu masjid di Ngampilan yang menyiapkan dua kamar bagi warganya jika perlu melakukan isolasi mandiri. Selain itu, ada lumbung pangan yang juga disiapkan secara mandiri oleh warga.

"Hal seperti ini menandakan ada kemandirian. Kami sepenuhnya mengapresiasi. Jadi jika ada warga yang tempatnya kecil dan anggota keluarganya banyak, otomatis tidak layak untuk lokasi isolasi, makanya bisa kami fasilitasi di karantina. Untuk lumbung pangan milik pemerintah, minggu ini akan kami distribusikan bantuan," urainya.

Sementara Ketua Forum Komunikasi Tagana Kota Yogya Yuda Paksi, mengaku menu dapur umum setiap hari selalu berbeda. Bahkan menu pagi, siang dan malam juga dibedakan. Untuk satu kali makan, alokasi dari pemerintah ialah senilai Rp 10.000 hingga Rp 12.000 tiap porsi.

Dapur umum tersebut mulai aktif sejak 14 April 2020. Sebelumnya, kebutuhan makan dan minum untuk ODP yang menjalani isolasi dicukupi melalui katering.

"Setiap hari ada 18 petugas yang memasak, jadi setiap shift ada enam orang. Menunya juga sudah kami susun untuk kebutuhan bulanan. Sehingga setiap hari selalu ganti menu. Selama ini sudah ada 614 porsi yang kami masak. Setiap memasak biasanya rata-rata mencapai 20 porsi," jelas Yuda. (Dhi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X