YOGYA, KRJOGJA.com - Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mulai diterapkan di sejumlah daerah, berdampak terhadap jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah DIY. Kondisi tersebut terlihat dari hasil pemeriksaan dan pengawasan di tiga titik daerah perbatasan DIY dengan Jawa Tengah, yakni di wilayah Tempel dan Prambanan Sleman serta Temon Kulonprogo.
Berdasarkan pemantauan di tiga titik tersebut (daerah perbatasan), kondisi lalu lintas selama dua hari terakhir, Jumat-Sabtu (24-25/4), yang bertepatan dengan awal bulan Ramadan, jumlah kendaraan yang masuk wilayah DIY mengalami penurunan sekitar 30 persen dibandingkan hari-hari sebelumnya.
"Berdasarkan rapat koordinasi dengan gugus tugas, bisa saya sampaikan jumlah kendaraan yang masuk di tiga titik pemeriksaan di daerah perbatasan dalam dua hari terakhir, 23-24 April cenderung menurun. Penurunan ini diprediksi karena sejumlah daerah sudah mulai menerapkan PSBB. Dengan adanya kebijakan tersebut, otomatis akses kendaraan menjadi terbatas," kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Drs Biwara Yuswantana MSi di Yogyakarta, Sabtu (25/4/2020).
Biwara menjelaskan, berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, dari pengawasan dan pemeriksaan di daerah perbatasan, jumlah kendaraan yang masuk ke DIY mayoritas merupakan kendaraan pribadi dari warga DIY. Seandainya ditemukan ada plat nomor polisi kendaraan dari luar DIY, kebanyakan karena belum balik nama.
Hal itu diperkuat data KTP pengemudi yang menunjukkan yang bersangkutan adalah warga DIY. Untuk 23 April jumlah kendaraan yang masuk lewat Tempel, Jalan Magelang ada 89 kendaraan. Sedangkan untuk 24 April hanya 67 kendaraan. Sedangkan di daerah perbatasan Prambanan, Jalan Solo pada 23 April ada 127 kendaraan dan 24 April 107 kendaraan. Sementara di Temon, Jalan Wates-Purworejo, jumlah kendaraan pada 23 April tercatat 138 kendaraan dan 24 April sebanyak 71 kendaraan.
"Kebanyakan kendaraan yang masuk di tiga titik pengawasan perbatasan itu adalah mobil pribadi. Sedangkan untuk bus hanya satu-dua unit. Kendati demikian pemeriksaan terhadap para pengendara tetap dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 dari luar DIY," terang Biwara.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY itu menjelaskan, berdasarkan hasil skrining, sejauh ini tidak ada temuan yang menonjol. Karena kendaraan yang masuk DIY yang berasal dari luar daerah jumlahnya tidak terlalu banyak. Begitu pula dari hasil pemeriksaan kesehatan, seperti pengecekan suhu, tidak ada temuan signifikn yang mengharuskan pengemudi mendapatkan penanganan kesehatan secara khusus.
Kendati hasil temuan di lapangan tidak ada yang terlalu menonjol, pengawasan terhadap kendaraan yang masuk DIY tetap diperketat. "Mengingat penyebaran Covid-19 masih terjadi di sejumlah daerah, saya tidak akan bosan untuk mengingatkan masyarakat agar selalu menerapkan physical distancing dan tetap tinggal di rumah. Kecuali benar-benar ada kebutuhan mendesak di luar rumah. Seandainya terpaksa harus keluar rumah saya minta mengenakan masker, berusaha menghindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan," tandas Biwara.(Ria)