YOGYA, KRJOGJA.com - Fraksi PDI Perjuangan DPRD DIY menilai gugus tugas penanganan Covid-19 DIY jalan di tempat. Pasalnya, sudah 30 hari status tanggap darurat diberlakukan namun penularan virus masih terus terjadi dan di sisi lain tak ada perhatian riil pada masyarakat.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DIY RB Dwi Wahyu menegaskan pihaknya sangat kecewa dengan kinerja gugus tugas Covid-19 DIY saat ini. Gugus tugas yang menjadi representasi Pemda DIY seakan berlindung di balik kebudayaan masyarakat DIY yang gemar bergotong-royong.
“Sampai hari ini, Pemda DIY itu gugus tugas itu sudah ngapain saja kami. Penyemprotan, lha wong masyarakat beli alat semprot sendiri, mereka (pemda) mau menyediakan obatnya saja masyarakat diminta antre, menimbulkan kerumunan juga,†tegas Dwi pada wartawan, Kamis (16/4/2020).
Secara konseptual menurut Dwi, gugus tugas Covid-19 DIY dinilai sangat gagap baik dalam penanggulangan maupun rekovery meski sudah muncul anggaran Rp 246 miliar. Hal tersebut terlihat jelas dengan mulai ramainya kembali jalanan dan berkumpulnya masyarakat meski penyebaran virus masih terus terjadi.
“Ya sangat wajar lha pemda tidak melakukan apa-apa, masyarakat yo ra kuat karena nek neng omah yo raiso madang. Harusnya kan bisa dihitung, jumlah KK di DIY ini berapa, lalu kebutuhan kalau misalnya memberikan sebulan sejumlah uang agar tidak pergi. Itu kan sangat mungkin dilakukan. Kalau mau sumber dana ada dana dari desa, kabupaten/kota dan provinsi. Ada juga Danais (Dana Keistimewaan) yang bisa dipakai,†tandas dia.
Di sisi lain sorotan dewan juga disampaikan pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) DIY yang dinilai tak punya inisiatif membantu mengatasi situasi saat ini. Kominfo yang menjadi garda depan sosialisasi dan pemaksimalan teknologi ternyata masih juga tak maksimal melaksanakan kinerjanya.
“Kominfo kurang sosialisasi kartu pra kerja, padahal mereka jembatan utama untuk rekovery teman-teman yang dirumahkan atau terkena PHK, ini belum dilakukan dengan baik. Kemudian juga dalam penanggulangan, wong masyarakat itu diminta di rumah, mbok Kominfo kerjasama dengan provider untuk memberikan kemudahan pada masyarakat di DIY terutama untuk paket data. Hal-hal seperti ini yang kurang, ya dampaknya akhirnya masyarakat keluar rumah, virusnya ndak berhenti-berhenti,†imbuh Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DIY, Yuni Satia Rahayu.
Sementara Fraksi PDI Perjuangan DPRD DIY juga melemparkan kritik pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY yang terkesan tak melakukan inisiatif apapun untuk membantu penanganan situasi Covid-19. Fraksi PDI Perjuangan DPRD DIY pun meminta Pemda untuk segera bergegas agar pandemi Covid-19 tak berkelanjutan di wilayah DIY.
“Kami mendorong BPD DIY berkontribusi, apakah itu di masa penanggulangan saat ini atau nanti rekovery, karena sekarang belum ada pergerakan riilnya. Harus lari cepat ini Pemda, jangan jalan di tempat seperti sekarang. Sudah 30 hari lebih ini,†ungkap Dwi Wahyu menambahkan. (Fxh)
Kedaulatan Rakyat (KR) membuka penggalangan dana ‘Dompet KR’ untuk membantu penanganan pasien Covid-19 maupun masyarakat yang terdampak. Para dermawan bisa berpartisipasi dengan cara menyerahkan donasi secara langsung ke Bagian Keuangan KR setiap hari kerja, pukul 09.30- 13.30 (hari libur nasional dan Sabtu-Minggu tutup) Atau transfer ke rekening BRI 0409.01.000135.304 atas nama Kedaulatan Rakyat.
(Mohon bukti foto transfer dikirim via WA ke 0812.2960.972)