TPA Piyungan Tutup, Warga Diimbau Tunda Buang Sampah

Photo Author
- Rabu, 8 April 2020 | 13:26 WIB
Aktivitas alat berat di TPST Piyungan Bantul. (Foto : Sukro Riyadi/dok)
Aktivitas alat berat di TPST Piyungan Bantul. (Foto : Sukro Riyadi/dok)

YOGYA, KRJOGJA.com - Terhitung sejak Rabu (8/4/2020) pagi, TPA Piyungan yang menjadi tujuan akhir pembuangan sampah dari Kota Yogya dilakukan penutupan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya pun mengimbau masyarakat agar menunda pembuangan sampah ke TPS masing-masing.

Kepala DLH Kota Yogya Suyana, mengaku informasi penutupan TPA Piyungan cukup mendadak. "Kami baru mendapat laporan jika armada sudah sampai sana namun tidak masuk karena TPA nya ditutup. Kalau yang datang paling pagi tadi sempat ada yang bisa masuk, tapi sekarang sudah ditutup," jelasnya.

Menurut informasi dari pihak pengelola, penutupan TPA Piyungan akan dilakukan selama tiga hari ke depan. Hal ini disebabkan alat berat untuk mendorong maupun mengurug tanah mengalami kerusakan. Di samping itu, tanah untuk urug juga belum tersedia mencukupi. Jika alat berat dipaksakan untuk mendorong tanah urug dengan jarak yang cukup jauh, bisa mengakibatkan kerusakan yang lebih fatal.

Namun demikian, Suyana berharap agar penutupan itu tidak sampai tiga hari dan dapat dibuka lebih cepat. Hal ini karena aktivitas masyarakat saat ini sudah kembali ramai sehingga volume sampah yang diproduksi pun kembali banyak. "Semoga besok atau lusa lah sudah bisa dibuka. Makanya kami imbau, sampahnya disimpan dulu di rumah dan jangan buru-buru untuk dibuang ke TPS," imbuhnya.

Diakuinya, selama dua pekan lalu volume sampah di Kota Yogya berkurang cukup signifikan. Hal ini seiring berkurangnya aktivitas masyarakat. Begitu pula kualitas udara yang semakin membaik. Akan tetapi sejak Senin (6/4/2020) lalu volume sampah hampir sama dengan hari-hari sebelum wabah Covid-19. Kondisi itu disebabkan aktivitas masyarakat mulai kembali ramai sehingga kualitas udara pun pada kondisi sedang.

Suyana mengingatkan, kondisi darurat sampah pernah terjadi di Kota Yogya pada Maret 2019 lalu. Terutama disebabkan oleh penutupan TPA Piyungan hingga berminggu-minggu sehingga sejumlah depo mengalami overkapasitas hingga bau busuk yang menyengat. "Jangan sampai kondisi itu terulang. Makanya kami berharap masyarakat untuk mengolah sampah," harapnya.(Dhi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X