PRM Nitikan Hidupkan Sistem Lumbung Pangan

Photo Author
- Minggu, 5 April 2020 | 16:10 WIB
Istimewa
Istimewa

YOGYA, KRJOGJA.com - Guncangan ekonomi akibat wabah Covid-19 membuat para pelaku usaha terpaksa menghentikan aktivitasnya. Warga dengan kemampuan ekonomi lemah dan bekerja di sektor informal menjadi pihak yang paling terpukul dengan kondisi tersebut. Mengingat penghasilan mereka bersifat harian serta mengandalkan pergerakan di sektor lain.

Untuk mengantisipasi hal tersebut Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Nitikan Kota Yogyakarta meluncurkan program Lumbung Pangan Warga Nitikan. "Program ini untuk membantu warga yang terdampak langsung wabah Covid-19 di Nitikan. Kampung Nitikan sendiri terletak di selatan Kota Yogyakarta, tepatnya di Kecamatan Umbulharjo, 5 KM jauhnya dari pusat Kota Yogyakarta," jelas Ketua Ranting Muhammadiyah Nitikan, Dwi Kuswantoro, Sabtu (4/4/2020).

Menurutnya, program Lumbung Pangan Warga Nitikan ini salah satunya berwujud penyaluran sembako (beras, minyak goreng dan bahan pokok lainnya) sejumlah 400 paket senilai masing-masing Rp 100.000. Paket tersebut akan disalurkan kepada warga yang mayoritas kerja sebagai buruh harian, ojek online, pedagang kelontong, bakul pasar dan lansia.

Dwi menjelaskan, PRM Nitikan berkolaborasi dengan masjid-musala, RT-RW hingga Kelurahan Sorosutan dalam melaksanakan program tersebut. Melalui program ini, PRM Nitikan ingin memastikan ada tempat penyediaan logistik pangan yang berkelanjutan dan terjangkau dari sisi akses serta harga yang dibawah pasar bagi warga yang masih mampu membeli. Sementara pengadaan bahan makanan untuk program ini dipenuhi melalui Tokomu, yaitu toko milik Ranting Muhammadiyah Nitikan yang baru saja didirikan 2 bulan lalu.

"Dengan program ini PRM Nitikan ingin mengantisipasi jangan sampai ada warga Nitikan yang karena terdampak wabah Covid-19 ini pekerjaan atau usahanya terhenti kemudian tidak punya uang sehingga tidak bisa makan. Sedang pembinaan rohani dilakukan dengan membuat program dakwah melalui media sosial yang dimiliki. Juga dari masjid melalui pengeras suara tanpa dihadiri oleh jamaah. Upaya ini mensiasati larangan berkumpul demi menghindari wabah Covid-19," tambah Dwi.(Fsy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X