YOGYA, KRJOGJA.com - Meski tergolong masih aman namun ketersediaan darah yang dimiliki PMI Kota Yogya kini mulai terbatas. Hal ini salah satunya karena jumlah pedonor yang semakin berkurang serta tidak ada lagi kegiatan donor darah massal yang dilakukan di luar markas PMI.
Menurut Pengurus Harian PMI Kota Yogya Lilik Kurniawan, seluruh kegiatan donor darah massal ditiadakan atau dibatalkan guna mencegah penularan Covid-19. "Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat masih mampu, namun memang terbatas. Pedonor yang biasanya datang ke PMI juga berkurang sehingga semakin hari berpotensi semakin menipis," jelasnya, Senin (23/3/2020).
Oleh karena itu, Lilik berharap masyarakat maupun pedonor darah yang rutin melakukan donor darah tetap datang ke PMI Kota Yogya untuk melakukan donor darah. Hal karena kebutuhan darah saat ini justru mengalami kenaikan. Terutama akibat peningkatan kasus demam berdarah yang cukup tinggi.
Lilik bahkan mengatakan, permintaan darah ke PMI Kota Yogya saat ini mengalami kenaikan sekitar 30 persen dari permintaan biasa akibat banyaknya kasus demam berdarah. Ia pun memastikan, PMI Kota Yogya akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat pedonor datang. Terutama melakukan pengecekan suhu tubuh untuk memastikan pedonor dalam kondisi yang sehat dan tidak sedang demam. "Selain itu, juga akan dilakukan pengaturan jarak yang aman di ruang tunggu donor sehingga posisi duduk antar pedonor tidak berhimpitan," katanya.
Sementara Pengelola Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Yogya Nur Edi Hidayatullah, mengatakan sudah ada setidaknya 25 kegiatan donor darah massal yang terpaksa dibatalkan untuk menghindari penularan Covid-19. "Dari kegiatan donor darah massal tersebut, kami sebelumnya menargetkan mampu mengumpulkan sekitar 2.000 kantong darah. Tetapi, karena kegiatan itu dibatalkan maka persediaan darah pun terbatas meski tetap aman," jelasnya.(Dhi)
