Beredar Anjuran Masak Sayur Lodeh Untuk Usir Corona, Hoax atau Fakta!

Photo Author
- Jumat, 20 Maret 2020 | 15:26 WIB
Gambar berisi pesan untuk masak sayur lodeh. Foto; Whatsapp
Gambar berisi pesan untuk masak sayur lodeh. Foto; Whatsapp

YOGYA, KRJOGJA.com - "...Monggo" dawuh e Ngarso Dalem ken nyanyur lodeh bahan ne warno 7 :

Terong , kluwih, waloh , kacang panjang , tempe, kulit linjo , atau daun so kanggo tolak balak ono ning Pagebluk corona...".

Pesan berantai berbahasa diatas beredar luas diaplikasi pesan 'Whatsapp' hari ini baik itu di grup maupun pribadi. Pesan ini berisi anjuran untuk memasak sayur lodeh dengan 7 bahan sayur seperti terong , kluwih, waluh , kacang panjang , tempe, kulit melinjo , atau daun melinjo. Anjuran ini juga menyebut nama Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai titah raja Kraton Yogyakarta kepada rakyatnya untuk mengantisipasi wabah virus Corona.

Belum diketahui kebenaran dan sumber pesan berantai ini berasal, sehingga tak pelak pesan ini membuat kehebohan masyarakat. Belum ada konfirmasi langsung juga dari pihak Kraton Yogyakarta terkait anjuran ini.

Namun terlepas dari kebenaran pesan tersebut, sayur lodeh memang dipercaya masyarakat Jawa secara turun temurun sebagai tolak bala sekaligus masakan yang bergizi. Bahkan Kemenkes beberapa waktu lalu menganjurkan masyarakat mengolah masakan tradisonal untuk membantu mengurangi wabah Corona.




-
Foto; whatsapp

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, masakan-masakan tradisional di Indonesia saat ini sebenarnya sudah banyak yang banyak mengandung herbal, atau berasal dari rempah-rempah seperti jahe, kunyit, dan sebagainya. Secara tidak langsung, kata Yuri sebenarnya masakan tradisional di Indonesia bisa menangkal virus corona.

"Kita sebenarnya setiap hari kalau makan masakan tradisional, itu full herbal. Kalau kita berbicara sayur lodeh misalnya. Juga sayur asem, itu sudah herbal juga," katanya beberapa waktu lalu.

Tidak hanya sayur lodeh dan sayur asem, nasi kapau juga, kata Yuri juga mengandung herbal dan baik dalam meningkatkan daya tahan tubuh.

"Di nasi kapau, lebih-lebih lagi. Bukan hanya herbalnya, santen-santennya pun ada. Jadi tidak perlu kemudian dengan formulasi khusu, dan ini kearifan nenek moyang kita," katanya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X