Talud Ambrol di Klitren Segera Diperbaiki

Photo Author
- Jumat, 13 Maret 2020 | 09:59 WIB
Banjir yang menggenangi permukiman warga di Klitren.
Banjir yang menggenangi permukiman warga di Klitren.

YOGYA, KRJOGJA.com - Pemerintah Kota Yogya melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) akan segera menangani kerusakan akibat terdampak bencana hidrometeorologi, terutama di kawasan Klitren dan Pringgokusuman. Beberapa talud di dua wilayah ini ambrol sehingga mengancam keselamatan warga. Penanganan di Klitren bakal segera dilakukan tahun ini, sedangkan di Pringgokusuman masuk dalam perencanaan ulang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogya Hari Setyawacana mengatakan, kebetulan pihaknya memiliki pekerjaan berupa penataan bantaran Kali Belik atau Manunggal. "Itu ada kegiatan lanjutan dari selatan. Kerusakan yang terjadi kemarin itu sudah masuk dalam perencanaan dan kini sedang kami ajukan untuk lelang. Jadi tahun ini akan kami tangani," ujarnya.

Talut ambrol di Klitren memiliki panjang sekitar enam meter. Meski kondisi sungai cukup kecil namun ketika hujan deras volume airnya sangat besar. Akibat kejadian itu, ratusan rumah di wilayah RT 02, 03, dan 04 RW 01 Klitren Lor mengalami genangan air.

Untuk penanganan darurat, petugas BPBD Kota Yogya dan DPUPKP sudah mendistribusikan karung berisi pasir maupun terpal untuk penguatan. Hari menjelaskan, program penataan di bantaran Kali Manunggal tersebut berupa pembangunan jalan inspeksi yang lebih longgar serta fasilitas sanitasi.

Tahun lalu sudah dimulai dari sisi selatan namun terhenti karena keterbatasan anggaran. Tahun ini pun akan dilanjutkan kembali hingga tuntas atau menyasar lokasi talut ambrol. "Tadi kami sudah cek ke lokasi dan bisa dilakukan penanganan di tahun ini," tandasnya.

Sedangkan di Pringgokusuman, bentuk kerusakan juga sama namun volume talut yang ambrol lebih luas, yakni sepanjang 10 meter dengan ketinggian 20 meter. Kejadian itu pun membahayakan rumah warga setempat sehingga direkomendasikan mengungsi untuk sementara waktu. Apalagi ada bagian rumah warga tersebut ikut ambrol hingga masuk ke Kali Winongo.

"Untuk yang di Pringgokusuman itu sebenarnya sudah terdeteksi sejak Februari lalu ketika ada bagian tangga yang retak. Sudah ada perencanaannya, namun saat hujan deras kemarin ternyata ambrol. Kami sedang melakukan perencanaan ulang sebelum ada penanganan permanen," jelas Hari.

Perencanaan ulang tersebut tidak sebatas bagian tangga melainkan hingga dinding tebing. Setelah ada perkiraan kebutuhan biaya serta gambar struktur, tahapan selanjutnya ialah teknis penanganan.

Hanya, DPUPKP Kota Yogya harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) selaku pihak yang memiliki kewenangan terhadap sungai. Apalagi kebutuhan biaya tersebut diperkirakan cukup besar. (Dhi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X