Program Smart City Kota Yogya Berkembang Pesat

Photo Author
- Jumat, 6 Maret 2020 | 11:35 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Realisasi program Smart City di Kota Yogya dinilai berkembang cukup pesat. Sejak didampingi tim dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 2018 lalu, hasilnya saat ini jauh di atas target. Hal itu pula yang menjadikan Yogya masuk 25 kabupaten/kota dalam Gerakan Menuju 100 Smart City.

"Secara pribadi saya sudah mendampingi empat daerah. Pertama di Semarang, kemudian Yogya, Magelang dan sekarang ke Yogya lagi. Penilaian saya, Yogya memiliki kemajuan dan hasil yang sangat luar biasa," ungkap Pendamping Smart City Kementerian Kominfo RI Adi Mulyanto.

Dalam tinjauan tersebut, tim pendamping tidak sebatas melihat hasil program Smart City yang sudah dibangun oleh Pemkot Yogya. Mereka juga menjangkau masyarakat guna mengumpulkan kesan atas manfaat yang diterima. Selama dua hari melakukan tinjauan, tim pendamping akan memberikan sejumlah rekomendasi sebagai bagian dari penyempurnaan program.

Adi mengaku, program Smart City tidak akan tercapai tanpa ada niat baik. Banyak daerah yang mengembangkan program tersebut namun kemanfaatan di masyarakat ternyata masih jauh dari harapan. "Keberhasilan di Yogya ini tak lepas dari peran kepala daerah, pejabat di organisasi perangkat daerah serta seluruh aparatur sipil negara (ASN). Terutama unsur dari Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang menyiapkan aplikasi dengan jitu," imbuhnya.

Selain itu, Pemkot Yogya juga mampu mendefinisikan program Smart City sesuai tujuan pemerintah pusat. Yakni tidak sebatas mendasarkan pada penggunaan aplikasi atau layanan berbasis digital melainkan bagaimana mampu menyelesaikan permasalahan dengan mudah dan tepat.

Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi, mengungkapkan salah satu penggerak program Smart City ialah aplikasi Jogja Smart Service (JSS). Melalui aplikasi tersebut, kelak semua jenis layanan publik dapat diakses dalam satu genggaman. Warga tidak perlu lagi menghabiskan waktu ke Pemkot hanya untuk mengakses layanan publik.

"Kami kedepankan tiga aspek, yakni bagaimana bisa membantu kerja birokrasi, memudahkan kerja pelayanan dan memperluas akses masyarakat. Memang dasarnya ialah penggunaan teknologi, namun yang paling penting ialah perubahan mindset masyarakat," urainya.

Sedangkan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogya Tri Hastono, mengaku, salah satu dampak yang akan dirasakan masyarakat dengan hadirnya layanan aplikasi mobile JSS adalah penyederhanaan dan kemudahan layanan. Hal ini karena sejumlah layanan bisa diakses secara mudah melalui telepon selular.

"Masyarakat tidak perlu bersusah payah datang ke sejumlah kantor di balaikota untuk mengakses layanan tertentu. Cukup melalui telepon selular mereka dengan memilih menu layanan yang tersedia di JSS," katanya.

Hanya lanjut Tri, masih dimungkinkan ada warga yang memilih datang secara langsung untuk mengakses layanan karena merasa lebih tenang jika mengurus dengan cara tatap muka. Sejumlah menu layanan yang bisa diakses masyarakat melalui aplikasi JSS cukup beragam, baik dari kegawatdaruratan seperti PSC 119, kebakaran, penyelamatan jiwa, hingga laporan tindak kekerasan dalam rumah tangga serta beragam jenis perizinan. (Dhi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X