Pembentukan Kampung Baca Sasar Tujuh Wilayah

Photo Author
- Senin, 10 Februari 2020 | 10:44 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Upaya Pemkot Yogya dalam meningkatkan literasi masyarakat mulai digenjot. Salah satunya diwujudkan dalam pembentukan kampung baca. Dua organisasi perangkat daerah (OPD) dikolaborasikan yakni Dinas Perpustakaan dan Kearsipan serta Dinas Pendidikan.

Walikota Yogya Haryadi Suyuti, menilai salah satu esensi dari predikat kota pendidikan ialah tingginya minat baca masyarakat. Sehingga literasi menjadi aspek yang tidak bisa dipisahkan.

"Saya berharap masyarakat tidak lepas dari buku. Meski perkembangan teknologi informasi sangat dinamis, namun buku tetap menjadi sumber informasi yang otentik," tandasnya.

Oleh karena itu dirinya akan terus mendorong inovasi yang berkaitan dengan literasi. Tingkat kunjungan ke perpustakaan yang cukup tinggi sudah menunjukkan kegiatan literasi yang bagus, hanya saja perpustakaan perlu dihadirkan hingga pelosok masyarakat dalam bentuk lain sehingga kehadiran kampung baca menjadi solusi untuk mendekatkan perpustakaan di masyarakat.

Haryadi mengaku, pihaknya tidak akan risau jika buku milik pemerintah yang dipinjam warga tidak kembali. Dengan catatan, buku tersebut benar-benar dimanfaatkan sesuai fungsinya.

"Misal bukti yang dipinjam tidak sengaja hilang, jangan khawatir. Laporkan ke petugas dan jangan kapok meminjam lagi," katanya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogya Wahyu Hendratmoko, menjelaskan tahap awal ada tujuh kampung baca yang berhasil dibentuk. Masing-masing ialah Kampung Pengok Demangan, Kampung Yudhonegaran Prawirodirjan, Kampung Jogonegaran Sosromenduran, Kampung Jogoyudan Gowongan, Kampung Brontokusuman Brontokusuman, Kampung Suryodiningratan, dan Kampung Giwangan. Masing-masing kampung baca tersebut terdapat satu orang pengelola yang menjadi garda terdepan untuk mendorong literasi di wilayahnya.

"Setiap hari harus ada kegiatan literasi. Terutama pada pukul 15.00 hingga 18.00 WIB. Selebih dari jam tersebut dilanjutkan program jam belajar masyarakat," jelasnya.

Kegiatan literasi itu bisa berupa simpan pinjam buku, pelatihan menulis, pelatihan komputer atau membacakan kisah yang ada dalam buku. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogya juga sudah memberikan satu rak berisi 500 eksemplar buku dengan beragam jenis. Mulai dari buku fiksi, non fiksi, umum hingga teknologi tepat guna.

Rak buku ditempatkan di ruang strategis sesuai kesepakatan warga. Bisa di Balai RW, pos kamling, tempat ibadah maupun selasar rumah.

"Keberadaan kampung baca ini juga bukan tandingan Pusat Kelompok Belajar Masyarakat (PKBM) yang sudah ada. Tapi justru untuk saling menguatkan. Harapan kami 190 kampung yang ada di Kota Yogya bisa dibentuk kampung baca," terang Wahyu. (Dhi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X