Sampah Visual Berkurang, Wisatawan Semakin 'Happy'

Photo Author
- Minggu, 9 Februari 2020 | 10:50 WIB
Ilustrasi'. Foto: Dok
Ilustrasi'. Foto: Dok

YOGYA, KRJOGJA.com - Rencana Pemkot Yogya merapikan kawasan Tugu dari kabel melintang, mendapat sambutan positif kalangan wisatawan. Terutama wisatawan yang kerap memanfaatkan Tugu sebagai lokasi berfoto. Kalau tugu sebagai 'landmark' Yogya terlihat rapi, wisatawan akan semakin happy.

"Bagus, pemandangannya jadi semakin leluasa. Sebenarnya sekarang untuk ambil foto juga sudah bagus. Tapi nanti kalau tidak ada kabel yang berseliweran, pasti akan lebih bagus. Jadi mau ambil foto dari jarak mana pun, Tugunya akan terlihat jelas," kata salah satu wisatawan, Ninda Prastika saat ditemui KRJOGJA.com, Sabtu (8/2/2020).

Menurut wisatawan dari Banjarmasin itu, tugu merupakan ikon Kota Yogya selain Malioboro, sehingga hasil foto dengan latar belakang tugu menjadi kesan tersendiri. Oleh karena itu, ia mendukung kebijakan pemerintah yang akan menata kawasan tugu agar terlihat rapi dan indah.

Hal senada diungkapkan Mahardika, mahasiswa UPN 'Veteran' Yogyakarta. Ia memiliki kesukaan di bidang fotografi. Tugu kerap ia jadikan objek foto, karena merupakan satu situs penanda Kota Yogya. "Dari berbagai sisi, tugu selalu bagus untuk difoto. Tapi adanya kabel di sekitarnya memang bisa mengganggu objek," katanya.

Sekretaris Komisi C DPRD Kota Yogya, Sigit Wicaksono berharap sampah visual di Kota Yogya bisa semakin berkurang. Karena itu ia mendukung penataan kabel melintang di tugu untuk dibenamkan ke dalam tanah. Tetapi menurutnya, hal itu seharusnya juga diikuti dengan penataan papan reklame yang menutup fasad tugu dari berbagai sudut.

"Akan lebih indah kalau dari sepanjang Jalan Jenderal Sudirman atau Jalan Margo Utomo pandangan ke arah tugu tidak terganggu objek apapun, baik kabel maupun reklame melintang. Estetika sumbu filosofis memang harus dijaga betul. Tapi butuh koordinasi dengan semua pihak, agar ada pemahaman yang sama," urai Sigit.

Sigit mengakui, wisata Yogya salah satunya ditopang oleh keindahan suasana di samping kebudayaan masyarakat. Penataan estetika kotapun harus terus menjadi prioritas. tanpa mengganggu iklim investasi.(Dhi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X