YOGYA, KRJOGJA.com - Pembangunan hidran kampung yang dimulai sejak tahun 2017 lalu, akan kembali dilanjutkan. Tahun ini sudah dialokasikan Rp 2,9 miliar untuk proyek di lima kampung.
Menurut Kepala Dinas Kebakaran Kota Yogya Nur Hidayat, anggaran pembangunan hidran kampung pada tahun ini merupakan yang paling tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Sudah ada komitmen bersama dengan dewan terkait pemenuhan akses warga terhadap fasilitas penanganan kebakaran," jelasnya, Sabtu (8/2/2020).
Lima lokasi yang akan dibangun hidran kampung tersebut ialah Notoprajan, Pajeksan, Ngampilan, Ngadiwinatan, dan Purwodiningratan. Seluruhnya terbagi dalam tiga Detail Engineering Design (DED) yang sudah disusun tahun lalu. Masih ada tiga DED lain yang diharapkan bisa ditindaklanjuti pada tahun depan.
Nur Hidayat menambahkan, kampung yang menjadi sasaran ialah wilayah permukiman padat penduduk yang sulit diakses oleh mobil pemadam kebakaran. Terutama kampung yang memiliki jalan lingkungan terbatas. "Makanya perlu ada fasilitas yang mampu menjangkau kawasan tersebut. Hidran yang tersambung, akan dilengkapi koneksi untuk menghubungkan selang air dari mobil pemadam ke saluran hidran. Biasanya itu di tepi jalan," imbuhnya.
Sementara Kepala Bidang Pencegahan Dinas Kebakaran Kota Yogya Isharyanto, mengatakan pengajuan lelang untuk pembangunan hidran kampung ditargetkan bulan ini. Sehingga paling lambat pada Mei atau usai Lebaran 2020 pekerjaan fisik bisa dimulai. "Sebelumnya sudah ada enam hidran kampung yang terbangun sejak tahun 2017 lalu. Semuanya juga sudah selaras dengan DED yang disusun. Kami juga tetap mendata kondisi hidran dan penampungan airnya," tandasnya.
Selain itu, pembangunan hidran kampung tidak hanya dilakukan Dinas Kebakaran tetapi juga dilakukan saat penataan kawasan kumuh atau bantuan dari Pemerintah DIY. Hal ini lantaran fasilitas penanganan bencana kebakaran termasuk dalam indikator kawasan kumuh. Sehingga perlu ada pendataan untuk mengetahui wilayah yang perlu fasilitas jaringan hidran.
Di samping itu, seluruh jaringan hidran berbasis kampung yang sudah terbangun, juga dipastikan dapat berfungsi dengan baik. Sebelum serah terima pekerjaan dari pihak ketiga, selalu dilakukan uji coba untuk memastikan jaringan hidran berfungsi. (Dhi)