YOGYA, KRJOGJA.com - Penumpukan sampah yang terjadi di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) membutuhkan solusi cepat. Banyaknya sampah yang masuk dan tidak sebanding dengan kapasitas yang ada di TPST Piyungan, jika tidak segera ditangani dikhawatirkan bisa menimbulkan persoalan baru. Menyikapi kondisi tersebut rencananya pada tahun 2020 ini akan dibangun jalan yang sejajar dengan jalan yang sudah ada sekarang.
"Supaya nanti proses bongkar muat truk-truk sampah yang ada di TPST Piyungan lancar, sehingga antrean kendaraan bisa dikurangi. Rencananya pada tahun 2020 akan dibangun jalan yang sejajar dengan jalan yang sudah ada. Dengan begitu, selain tidak mengganggu masyarakat, proses bongkar muat di TPST Piyungan bisa dilakukan lebih cepat," kata Sekda DIY, Drs K Baskara Aji.
Baca juga :
Terdakwa OTT KPK Gabriella Minta Dibebaskan, Rindu Keluarga
Balon PDIP Tunggu Rekomendasi, Ini Alasan BWH Masukkan Nama di Dua Kabupaten
Diungkapkan, pembuangan sampah di TPST Piyungan hanya menjadi solusi yang bersifat sementara. Karena tempat penampungan sampah yang saat ini ada, setiap hari volumenya akan bertambah. Sementara kondisi truk yang membawa sampah tidak berbentuk dump truck, sehingga saat dilakukan pembongkaran membutuhkan waktu lebih lama yang berdampak pada terjadinya antrean di sekitar TPST Piyungan.
"Saat hujan biasanya truk tidak bisa masuk terlalu jauh, karena kondisi jalanan becek. Akibatnya banyak sampah yang menumpuk di pinggiran. Kondisi tersebut perlu segera dicarikan solusi, karena jika digunakan untuk tempat pembuangan sampah terus menerus akan menjadi stagnan. Apalagi saat ini kita tinggal punya dua dermaga, karena satunya sudah sulit menampung," paparnya.
Baskara Aji menambahkan, persoalan sampah menjadi salah satu program prioritas penanganan bagi DIY. Salah satu bentuk keseriusan dari hal itu Pemda DIY saat ini tengah menunggu investor yang akan tertarik untuk bekerjasama dengan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Nantinya investor tidak hanya memikirkan aspek ekonomis tapi juga sosial.