YOGYA, KRJOGJA.com - Manajemen PSIM Yogya saat ini sedang melakukan pembicaraan dengan sejumlah pemain untuk penyelesaian pembayaran gaji setelah menyelesaikan Liga 2 musim ini. Tim ‘Laskar Mataram’ hanya sampai fase grup karena gagal lolos ke babak delapan besar, meski telah merekrut tambahan banyak pe-main pada putaran kedua.
“Ini sedang dilakukan pembicaraan dengan pemain. Mudah-mudahan hari ini (kemarin, Red) sudah ada titik temu. Mudah-mudahan cepet beres,â€jelas CEO PSIM Bambang Susanto kepada KR, Rabu (13/11) kemarin. Sejumlah pemain PSIM yang baru bergabung pada putaran kedua memang sempat mempertanyakan gaji yang belum dibayarkan. Namun Bambang membantah kalau pihaknya lari dari tanggung jawab.
“Ini bukan soal uangnya, tapi masalah prinsip saja yang perlu dibicarakan dulu dengan mereka sebelum kami membayarkannya,†jelas Bambang. Pemain yang dimaksud adalah mereka yang baru bergabung pada pu-taran kedua. Mereka adalah Aji Bayu, Junius Bate, Sutanto Tan, Ahmad Mahrus Bachtiar, Hendra Wijaya, Sabilillah, Saldi Amiruddin, Nugroho Fatchur Rohman, Aldaier Makatindud an Witan Sulaeman.
Sedangkan untuk pemain pemain lama, sudah diselesaikan pembayaran gajinya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemain-pemain dari klub Liga 1 itu didatangkan saat PSIM masih di-tangani Aji Santoso demi memenuhi target promosi ke Liga 1. Selain menambah pemain, saat itu PSIM ju-ga melepas 11 pemain. Namun perombakan tim itu justru berbuah petaka. PSIM yang berada dipapan atas klasemen sementara putaran pertama, justru jeblok pada putaran kedua.
Akhirnya Aji Santoso mengundurkan diri dan digantikan Liestiadi. Namun masuknya pelatih asal Medan ini tidak mampu menolong PSIM yang tetap gagal lolos ke babak delapan besar. Terakhir PSIM dijungkalkan tamunya, Persis Solo 2-3 di Stadion Mandala Krida Yogya yang berakibat rusuh suporter.   Insiden ini berbuah sanksi berat bagi PSIM di musim depan yang menjadi beban berat. (KR)