Konsolidasi Kader Yogya, PDIP Bertekad Rawat Kebudayaan Bangsa

Photo Author
- Senin, 30 September 2019 | 15:31 WIB
Kegiatan konsolidasi dan pengembangan kader yang digelar DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta
Kegiatan konsolidasi dan pengembangan kader yang digelar DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta

YOGYA KRJOGJA.com - PDIP Kota Yogya menggelar konsolidasi kader internal. Konsolidasi selain untuk meningkatkan militansi dan pendidikan politik, juga ajakan untuk menjaga dan merawat kebudayaan lewat partai politik. Dalam konsolidasi yang dilaksanakan di Gowongan, Kota Yogya ini, hadir Ketua DPP PDIP, Nusyirwan Sujono, serta pengurus DPD PDIP DIY dan DPC PDIP Kota Yogya.

Nusyirwan Sudjono Ketua DPP PDI Perjuangan menegaskan berdasar amanat kongres Bali, pilihan jalan kebudayaan dalam berpolitik menjadi bagian dari cara berpolitik PDI Perjuangan. Sebagai partai pelopor dan partai yang berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945, ke depan seluruh kader partai harus punya sikap tegas dalam menjaga keutuhan NKRI. 

"Jalankan ideologi Pancasila sebagai sumber rujukan kebijakan dan kehidupan berbangsa, bernegara," kata Nusyirwan dalam kegiatan konsolidasi dan pengembangan kader yang digelar DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta (Minggu,29/09/19).

Politik jalan kebudayaan adalah wajah Indonesia. Ini wajib disadari oleh seluruh jajaran pengurus dan kader partai. Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya, lewat tampilan kesenian berarti menghadirkan wajah kebudayaan. 

"Sudah saatnya partai bangkitkan budaya, rawat produk budaya Indonesia. Bagus juga kedepan dalam konsolidasi Partai kader gunakan blangkon atau pakaian tradisional lainnya,"ucapnya.

Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta menjelaskan di acara Konsolidasi dan Penggemblengan Kader Partai sengaja menghadirkan pameran dan stan usaha kecil milik rakyat berupa usaha batik jumputan, batik shibori, batik ecoprint, stan jasa usaha sablon, stand jamu dan pijat. 

"Pemberdayaan ekonomi rakyat ini secara intensif dilakukan DPC Partai, termasuk selenggarakan pelatihan membatik, sablon juga membuat jamu, bekerja sama dengan berbagai stake holder," jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X