dr Tri Kusumo, Dokter Teladan DIY Idola “Mbak-Mbak Sarkemâ€Â

Photo Author
- Sabtu, 3 Agustus 2019 | 15:25 WIB
dr Tri Kusumo Bawono (Harminanto)
dr Tri Kusumo Bawono (Harminanto)

YOGYA, KRJOGJA.com - Kementrian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan DIY baru saja mengumumkan penghargaan bagi tenaga kesehatan teladan DIY 2019. Pemenang terbaiknya, dokter kepala Puskesmas Gedongtengen Kota Yogyakarta, dr Tri Kusumo Bawono SE yang mendapatkan total nilai 85,20. 

Program inovasi yang dicanangkan dr Tri, begitu ia akrab disapa yakni Peradha (Pelayanan Ramah ODHA) ternyata mampu mengantarkannya mewakili DIY di tingkat nasional. Ia melihat kasus Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) semakin menaik dan harus ada penanganan tepat sehingga tenaga kesehatan mulai dari puskesmas perlu melakukan inovasi guna meningkatkan kualitas hidup mereka. 

Figur dr Tri sendiri selama ini mungkin tak asing di kalangan masyarakat Kota Yogyakarta terlebih di kawasan Sosrowijayan dan Sarkem. Ia terbilang begitu aktif melakukan sosialisasi dan penanganan terutama terkait kesehatan masyarakat. 

Salah satu yang tampaknya menarik yakni keseriusannya dalam menangani kualitas kesehatan “mbak-mbak” di Pasar Kembang (Sarkem) terutama terkait penyakit menular seksual dan HIV. dr Tri bahkan begitu dikenal oleh perempuan penjaja cinta di salah satu kawasan yang dikenal luas meski bukan merupakan lokalisasi tersebut. 

Banyak cerita menarik dilewati dr Tri saat melakukan pelayanan kesehatan di berbagai lokasi Yogyakarta, salah satunya Sarkem. KRjogja.com berkesempatan berbincang lebih jauh mengenai pengalaman-pengalaman unik sekaligus menarik bersinggungan dengan “mbak-mbak” di Sarkem. 

Dokter Tri menceritakan mulai masuk ke wilayah-wilayah prostitusi tersebut sejak 2004. Ia mengaku tak mudah menjangkau wilayah-wilayah tersebut dan tak jarang harus berhadapan dengan ‘penguasa’ setempat dengan berbagai konsekuensi. 

“Dulu kalau kami datang (ke Sarkem), mbak-mbak yang mau dites HIV atau diperiksa cuma sedikit, mereka takut dengan penguasa setempat. Lambat laun saya coba mendekati dengan hati, diplomasi kekeluargaan dengan tokoh-tokoh setempat ya lama-lama banyak ikut pemeriksaan, satu misi tercapai,” ungkapnya ketika berbincang Sabtu (3/8/2019). 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X