YOGYA KRJOGJA.com - Data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI 2013, penyakit jantung coroner mencapai 12,1 % dari populasi. Bahkan semakin banyak diderita kelompok usia muda, yaitu 39% berusia kurang 44 tahun. Penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi penyebab nomor satu kematian di Indonesia dan penyakit arteri koroner merupakan kontributor utama.
"Perlu penanganan yang cepat Dan tepat untuk pasien jantung koroner dengan alih teknologi dan ilmu pengetahuan yang meningkatkan pengetahuan dari para ahli medis," tutur dr Hariadi Hariawan SpPD SpJP (K) - FIHA dalam Seminar Intervensi Kardiologi Pada Penyakit Jantung Koroner Sabtu (27/7) di Gedung Borromeus Lt 6 RS Panti Ralih (RSPR)Â
Seminar dalam rangkaian HUT RSPR 90 Tahun ini diisi sharing ilmu pengetahuan dan pengalaman, serta diskusi mengacu pada evidence-based, aplikasi teknologi terkini dalam intervensi kardiologi dihadiri dokter dan perawat di Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama, Fasilitas Kesehatan Tingkat Kedua, serta rekanan asuransi.
Narasumber lainnya Danik Rahayu Fardanti SKepNs menyebutkan RSPR menjadi RS swasta pertama yang memiliki fasilitas Laboratorium Kateterisasi.Â
"Pasien yang memerlukan tindakan di Laboratorium Kateterisasi menunjukkan peningkatan, tahun 2017 naik 120% dari tahun 2016, Dan pada 2018, naik 130% dari tahun sebelumnya," ungkap Danik
Peserta seminar juga dapat mengetahui jenis diet khusus bagi pasien dengan kasus hipertensi dan jantung, serta dapat mencicipi menu yang dicontohkan. Selanjutnya Rangkaian HUT 90 Tahun RSPR Minggu (28/7) pagi semarak dengan Lomba Menggambar & Talkshow Anti Bullying di Gedung Borromeus Lantai 2. (M-3)