Momo Remaja Berdarah Korea yang Viral Flashmob 'Beksan Wanara' di Malioboro

Photo Author
- Kamis, 27 Juni 2019 | 17:38 WIB
Momo, remaja berdarah Korea yang tarik perhatian saat flashmob tari Jawa. (Foto : Harminanto)
Momo, remaja berdarah Korea yang tarik perhatian saat flashmob tari Jawa. (Foto : Harminanto)

BANTUL, KRJOGJA.com - Sekelompok anak muda tiba-tiba viral di media sosial saat melakukan flashmob tarian Jawa Klasik Beksan Wanara di hari ujicoba pedestrian Malioboro 18 Juni 2019 lalu. Salah satu yang cukup menyita perhatian yakni seorang remaja berwajah oriental yang tampil mengagetkan karena fasih membawakan tarian Jawa tersebut.

Ternyata, sosok remaja tersebut adalah Mohan Kalandara, warga Jalan Blibis Raya Kembaran Tamantirto Kasihan Bantul. Momo, begitu ia akrab disapa ternyata baru berusa 12 tahun dan merupakan pelajar yang baru saja menyelesaikan studi Sekolah Dasar (SD).

KRJOGJA.com menyempatkan bertandang ke rumah Momo yang ternyata merupakan putra kedua pasangan seniman tari Jeannie Park dan Lantip Kuswala Daya. Wajah orientalnya didapatkan dari sang ibu yang memiliki keturunan Korea, sementara basic menari dipelajari sang ayah yang juga menjadi pengajar tari di Sanggar Pujokusuman.

Momo menceritakan, saat usianya yang baru 12 tahun ia sudah fasih menari beberapa tarian Jawa seperti Kuda-Kuda, Cantrik, Bugis, Kelono Alus-Topeng-Rojo. Latihan yang dilakukannya sejak kelas 4 SD di beberapa sanggar mulai Wiraga Puletan, Pujokusuman hingga Kridhamardawa Kraton Yogyakarta ternyata menjadi kunci mengapa ia tampak begitu ‘lanyah’ memperagakan gerakan-gerakan tarian Jawa.

Sang ibu, Jeannie lantas menceritakan bagaimana awal mula Momo jatuh cinta pada tari Jawa seperti yang sebelumnya dialaminya juga. Jeannie dan Lantip yang kala itu masuk ke Kraton untuk berlatih menari mengajak serta Momo dan kakaknya, Jivan Aruna akhirnya harus mengakomodasi keinginan kakak beradik tersebut untuk menari setelah keduanya mengajukan permintaan.

“Satu kali saya ajak mereka berdua duduk bersila dan mengamati saja. Sekali, dua kali, tiga kali sampai empat kali akhirnya mereka minta untuk latihan. Yasudah terus sampai sekarang akhirnya mereka terus-menerus berlatih menari,” ungkap Jeannie yang mendampingi anaknya.

Momo lalu melanjutkan bercerita, bagaimana ia bisa terlibat dalam flashmob kapi yang ternyata digagas Penghageng Kawedanan Kridhamardawa, KPH Notonegoro. Spesial lagi, Gubernur yang juga Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan HB X menyaksikan secara langsung aksi flashmob saat meninjau Malioboro tanpa kendaraan bermotor.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X