YOGYA, KRJOGJA.com - Sebanyak enam manuskrip Alqur'an koleksi Pura Pakualaman dipamerkan di Gedhong Danawara, Yogyakarta. Sejumlah manuskrip Alquran yang menjadi salah satu pusaka Kadipaten Pakualaman ikut ditampilkan, bahkan dua diantaranya belum pernah diekspos.
Dalam pameran ini, hanya sebagian yang dipamerkan yakni tiga manuskrip Quran tulisan tangan yang baru ditemukan di Kagungan Dalem Masjid Agung Pakualaman, dua manuskrip Quran tulisan tangan dan satu manuskrip Ki Sarahmadu Brajamakutha koleksi Perpustakaan Widyabudaya Pakulaman.
"Tiga di antaranya Quran dengan terjemah gantung beraksara pegon, dan satu di antaranya adalah Quran cetakan Singapura. Kemungkinan manuskrip-manuskrip Quran tersebut berusia 150 tahunan lebih," kata Tio Cahya Sadewa mahasiswa jurusan sastra jawa UGM anggota komunitas jangongan naskah yang bekerjasama dengan pura Pakualaman.
Untuk manuskrip alquran tulis tangan milik Masjid Agung Pakualaman baru di laporkan oleh takmir masjid dan belum pernah terekspos. Pantauan krjogja.com, keunikan dari pameran ini adalah semua alquran ditulis dangan menggunakan tangan. Salah sarunya ada alquran yang diterjemahkan artinya dengan hurup pegon dengan panjang 44,4 cm dan lebar 28,9 cm.Â
Dengan diadakanya pameran manuskrip alquran, diharapkan lebih banyak lagi naskah-naskah manuskrip yang menjadi informasi baru bagi masyarakat khususnya di Yogyakarta.
Banyaknya manuskrip Quran yang ditemukan menunjukkan adanya aktivitas keagamaan di Pakualaman tempo dulu. Ada tradisi penyalinan, pengkajian, bahkan penafsiran Quran. Ada akulturasi budaya Jawa-Islam khas Pakualaman yang terlijhat pada manuskrip dengan terjemahan dalam bahasa Jawa. (Ive)Â