YOGYA, KRJOGJA.com - Ekspor DIY selama Maret 2019 sebesar USD 32,9 juta, naik 2,52 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar USD 32,1 juta. Dibandingkan Januari - Maret 2018 (yoy), nilai ekspor turun 8,53 persen. Amerika Serikat (AS), Jerman dan Jepang menjadi pangsa pasar terbesar mencapai 60,45 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Johanes De Britto Priyono MSc menuturkan, tiga besar negara tujuan utama ekspor barang DIY pada Maret 2019 yaitu AS dengan nilai ekspor mencapai USD 11,3 juta (34,38 persen), Jerman dengan nilai USD 5,3 juta (16,11 persen) dan Jepang senilai USD 3,3 juta (9,96 persen). Dari 10 besar negara tujuan ekspor, nilai ekspor terendah dikirim ke Kanada senilai USD 553,5 ribu (1,68 persen).
"Kenaikan nilai ekspor selama Maret 2019 dibanding bulan sebelumnya dipengaruhi kenaikan nilai ekspor ke enam dari sepuluh negara tujuan utama. Tiga negara dengan persentase kenaikan terbesar yakni Tiongkok naik 67,40 persen, Perancis naik 17,06 persen dan Inggris naik 16,75 persen," kata JB Priyono di Yogyakarta, Senin (6/5).
Dijelaskan, nilai ekspor mengalami penurunan 8,53 persen disebabkan enam dari sepuluh negara tujuan utama menunjukkan penurunan nilai ekspor secara kumulatif Januari - Maret 2019 dibanding Januari - Maret 2018. Tiga negara dengan persentase penurunan terbesar antara lain Inggris turun 36,65 persen, Belanda turun 36,30 persen dan AS turun 15,46 persen.
"Pakaian jadi bukan rajutan, perabot, penerangan rumah dan barang-barang dari kulit merupakan tiga kelompok komoditas dengan nilai ekspor tertinggi pada Maret 2019. Besaran prosentase masing-masing 38,87 persen, 12,83 persen dan 8,11 persen," tuturnya.
Sementara perkembangan komoditas ekspor terbesar dari Februari 2019 ke Maret 2019 adalah komoditas minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian yang meningkat 76,63 persen. Perkembangan terbesar kumulatif adalah komoditas plastik dan barang dari plastik dengan peningkatan 17,22 persen (yoy). "Ekspor barang DIY dirinci menurut sepuluh negara tujuan dan komoditas utama menunjukkan AS merupakan negara tujuan ekspor terbanyak," pungkas JB Priyono. (Ira)Â