Aplikasi Jumantik untuk Memburu Nyamuk Aedes Aegypti

Photo Author
- Selasa, 7 Mei 2019 | 00:50 WIB
Mahasiswa dan dosen Poltekkes BSI Yogya melatih kader Jumantik dengan aplikasi Jumantik. (Istimewa)
Mahasiswa dan dosen Poltekkes BSI Yogya melatih kader Jumantik dengan aplikasi Jumantik. (Istimewa)

YOGYA, KRJOGJA.com - Sampai saat ini, wabah demam berdarah masih menjadi momok ditengah masyarakat. Pasalnya, penyakit yang timbul akibat jentik nyamuk aedes aegypti tak jarang mengakibatkan kematian. Benda-benda yang menjadi perkembangbiakan jentik nyamuk yang tidak terkontrol (Breeding Place) mengakibatkan jumlah nyamuk akan semakin meningkat. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat perlu ditingkatkan antara lain pemeriksaan jentik nyamuk secara berkala dan berkesinambungan sebagai salah satu upaya memutus rantai penularan DBD. Kegiatan pemantauan jentik nyamuk hanya dilakukan oleh Jumantik dengan mendatangi setiap rumah dan mencatat ada jentik atau tidak di kertas rekap.

Proses ini sangat tidak efisien dan memakan waktu yang lama, hal ini bertentangan dengan kejadian penyakit DBD yang harus cepat ditangani. Untuk itu, optimalisasi kegiatan Jumantik perlu dilakukan melalui penggunaan aplikasi Smarphone berbasis Android yang mampu memantau, mendata, melacak alias memburu ke lokasi keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di daerah Breeding Place.

Demikian diungkapkan Resmi Aini MSc, Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat melalui kerja sama Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Bhakti Setya Indonesia (BSI) Yogyakarta dengan Ristek Dikti di Balai Desa Imogiri Bantul, Kamis (03/05/2019). Kegiatan yang merupakan realisasi dari Hibah Ristek Dikti Program Kemitraan Masyarakat (PKM), pelaksanaanya mendapat dukungan Puskesmas Imogiri Bantul.

Pelatihan diikuti 28 orang sebagai Juru Pemantau Jentik Nyamuk (Jumantik) dengan menggunakan aplikasi Jumantik, berupa smartphone berbasis Android bagi kader jumantik. Pelatihan juga menghadirkan narasumber Rina Widiastuti MSc Apt, Hendra Rohman MPH yang juga dari Poltekkes BSI Yogya. "Aplikasi Jumantik ciptaan Andi Sulistyo ST dari Poltekkes BSI," ujar Resmi Aini di kampus 2 Poltekkes BSI, Jalan Gedongkuning, Yogya, Senin (06/05/2019).

Menurut Resmi Aini, penggunaan teknologi ini nantinya dapat meningkatkan terbentuknya kader-kader baru dalam pengendalian vector DBD dalam membudayakan gerakan “Satu RumahSatu Jumantik”. Sehingga masyarakat menjadi lebih peduli, lebih aware, dan lebih rajin lagi membersihkan lingkungan sekitar untuk menekan penyebaran demam berdarah.

Untuk itulah, Resmi Aini, Rina Widiastuti, Hendra Rohman dengan melibatkan beberapa mahasiswa Poltekkes BSI memberikan pelatihan penggunaan aplikasi Smartphone berbasis Android pemantau jentik. Kegiatan pelatihan ini disambut antusias kader-kader jumantik di Desa Kedung Jati, RT 05 Selopamioro, Imogiri yang ada di wilayah kerja Puskesmas  Imogiri. Para jumantik merasa sangat dimudahkan dalam bekerja dengan penggunaan aplikasi tersebut.

Ditambahkan Rina dan Hendra Rohman, peranan perempuan menjadi sangat penting untuk dioptimalkan dalam mentransfer pengetahuan kesehatan kepada masyarakat. Pemberdayaan dan partisipasi masyarakat melalui perempuan dilokasi mitra dalam pencegahan DBD dilakukan melalui pemanfaatan Repellent bentuk spray, mat elektric berbahan alam seperti kemangi, jahe, dan sereh dapur. (Jay)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X