SLEMAN, KRJOGJA.com - Sekitar 3.000 orang atau lebih 90 persen jemaah calon haji asal DIY sudah melakukan Rekam Biometrik hingga Senin (8/4). Kegiatan ini sendiri sudah dilakukan sejak 25 Maret 2019 lalu dan ditargetkan maksimal akhir April ini sudah selesai.
"Total jemaah haji DIY berjumlah 3.131 orang ditambah 27 orang Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) sehingga keseluruhan ada 3.158 jemaah. Hingga saat ini yang melakukan rekam biometrik sudah sekitar 3.000 orang sehingga tinggal sedikit lagi," tutur Kasi Pendaftaran dan Dokumen Haji Kanwil Kemenag DIY Rojiki di sela proses rekam biometrik di Asrama Haji Jalan Ringroad Utara Mlati Sleman, Senin (8/4).
Untuk pelayanan ini, dibuka dua tempat agar mempermudah, yakni di Asrama Haji dan Kantor Tasheel selaku pelaksana rekam bimoterik. Untuk perekaman di Asrama Haji dilakukan bagi jemaah yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Sementara bagi jemaah yang sudah terjadwal namun berhalangan, dapat langsung menuju Kantor Tasheel di Mlati Sleman.
Sementara untuk rekam bimoetrik ini sendiri dijelaskan Rojiki mulai musim haji 1440H/2019M menjadi syarat awal penerbitan visa. Rekam Biometrik sendiri meliputi rekam wajah dan sidik jari bagi jemaah calon haji.
"Tahun-tahun sebelumnya, rekam biometrik dilakukan di embarkasi setelah jemaah mendapatkan visa. Mulai musim haji tahun ini syaratnya beda. Dengan perekaman di awal akan memudahkan dan mempercepat jemaah saat melalui proses di imigrasi Arab Saudi. Begitu turun dari pesawat, prosesnya tidak akan lama, bahkan bisa langsung naik bus," sambungnya.
Setelah proses rekam biometrik ini selesai, akan segera dikirim ke Jakarta untuk antri mendapatkan visa dan pembagian kloter. "Biasanya penerbitan visa akan didahulukan bagi kloter awal," ucap Rojiki. (Feb)
