YOGYA, KRJOGJA.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY akan kembali menggelar operasi pasar murni beras medium pada Maret 2019. Operasi pasar murni beras medium tersebut terus dilakukan guna menjaga kestabilan harga beras di pasaran agar tidak mempengaruhi atau berdampak terhadap inflasi.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY Yanto Apriyanto mengatakan, operasi pasar murni beras medium di DIY sudah dilakukan pada Februari 2019. Operasi pasar murni tersebut telah berhasil mendistribusikan 40 ton beras medium di DIY selama dua pekan pelaksanaan.
"Kami sudah selesai dan berhasil melaksanakan operasi pasar murni untuk Februari 2019. Kami masih akan melanjutkan operasi pasar murni mencapai 40 ton beras medium pada Maret 2019," ujar Yanto.
Disperindag DIY telah melakukan koordinasi dengan Perum Bulog Divre DIY terkait penyediaan pasokan beras medium untuk kebutuhan operasi pasar murni tersebut. Perum Bulog Divre DIY sendiri mengaku siap menyediakan dan memenuhi kebutuhan stok beras medium untuk operasi pasar murni maupun kegiatan stabilisasi harga komoditi bahan pangan pokok lainnya.
"Sasaran operasi pasar murni di DIY ini lebih difokuskan pada sentra-sentra perekonomian dan kantongkontong kemiskinan di DIY. Kami berupaya agar masyarakat kurang mampu bisa mendapatkan harga beras yang lebih terjangkau," imbuhnya.
Terkait perkembangan harga bahan pangan di sejumlah pasar tradisional di Kota Yogyakarta, Yanto menuturkan masih tergolong stabil, meskipun masih terdapat fluktuasi harga tetapi masih di batas normal. Fluktuasi harga terjadi pada komoditas telur ayam ras yang naik dari Rp 20.300 menjadi Rp 21.000/kg.
"Harga bahan pokok di Kota Yogyakarta mengalami fluktuasi tetapi masih batas normal contohnya telur ayam ras. Sedangkan untuk ketersediaan stok sendiri baik Bulog dan di pedagang cukup," pungkas Yanto. (Ira)
