Pengusaha Makanan Ternak Keluhkan Tingginya Harga Jagung

Photo Author
- Sabtu, 23 Februari 2019 | 15:14 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Mahalnya harga jagung di pasaran sampai saat ini masih dikeluhkan oleh pengusaha makanan ternak. Sementara untuk menstabilkan harga jagung di pasaran dengan cara impor juga bukan solusi efektif. Impor dikhawatirkan bisa merugikan petani lokal, mengingat dalam waktu dekat akan memasuki masa panen.

“Harga pasaran sebuah produk tidak saja ditentukan oleh ongkos produksi, namun juga ditentukan oleh faktor distribusi. Untuk mengatasi mahalnya harga pasaran jagung dapat dilakukan perbaikan rantai distribusi jagung. Memang untuk mewujudkan hal itu membutuhkan proses, tapi asalkan ada keseriusan saya optimis bisa,” kata Pakar Pertanian dari Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta Dr Jumadi.

Dikatakan, persoalan distribusi idealnya dapat diintegrasikan lintas Kementerian, meliputi Kementerian Perdagangan hal ini menyangkut zone distribusi (pasar), Kementerian Pekerjaan Umum menyangkut penyediaan dan kemudahan infrastruktur (jalan) dan kementerian perhubungan yang menyangkut moda (transparansi). Ketika kementerian tersebut terintegrasi kebijakannya, diharapkan terjadi efisiensi biaya distribusi dan akhirnya berdampak terhadap biaya produk di pasaran termasuk produk jagung.

“Persoalan mahalnya harga jagung di pasaran butuh sinergitas dari stakeholders terkait. Karena penanganan persoalan ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, sebaliknya butuh sikap proaktif dari semua pihak,” ungkap Jumadi. (Ria)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X