YOGYA, KRJOGJA.com - Tingkat ketimpangan pendapatan atau indeks gini di Kota Yogya dinilai masih cukup tinggi. Kondisi tersebut harus segera diatasi lantaran tidak selaras dengan pengentasan kemiskinan yang sudah semakin baik.
Menurut Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi, ketimpangan pendapatan tersebut terjadi karena tidak berimbangnya kenaikan pendapatan antara masyarakat menengah ke atas dengan masyarakat menengah ke bawah. â€Penurunan angka kemiskinan di Kota Yogya sudah cukup baik. Tapi adanya ketimpangan pendapatan ini yang menjadi pekerjaan rumah dan harus diselesaikan,†tandasnya.
Pada tahun 2017, indeks gini Kota Yogya tercatat sebesar 0,36 persen, dan naik menjadi 0,43 persen pada 2018. Indeks gini Kota Yogya bahkan lebih tinggi dibanding DIY dan angka nasional. Sedangkan pada tahun ini Pemkot Yogya menargetkan penurunan indeks gini menjadi 0,41 persen.
Salah satu indikator tingginya indeks gini ialah masyarakat menengah ke atas mampu meningkatkan perekonomiannya dengan cukup baik. Namun tidak demikian dengan masyarakat menengah ke bawah meskipun juga mengalami kenaikan pendapatan.
Oleh karena itu, yang perlu dilakukan adalah mengangkat pendapatan masyarakat menengah ke bawah agar tumbuh lebih signifikan. Sementara berbagai upaya yang akan dilakukan di antaranya perbaikan infrastruktur berupa penataan sejumlah kawasan dan penyediaan akses air bersih yang lebih baik, serta penyediaan tempat tinggal melalui pembangunan rumah susun.
â€Pemkot juga sudah menyiapkan sistem informasi manajemen (SIM) dengan memanfaatkan data tunggal sebagai dasar pelaksanaan intervensi berbagai program ke masyarakat. Misalnya jaminan sosial, jaminan kesehatan, jaminan pendidikan, perbaikan rumah tidak layak huni, serta ketahanan pangan,†paparnya.
Selain itu, program Gandeng Gendong akan diteruskan dengan perluasan sasaran. Yaitu tidak hanya untuk pemberdayaan warga di bantaran Kali Winongo tetapi di seluruh wilayah Kota Yogya. Penguatan industri kreatif yang turut menjadi kekuatan Kota Yogya juga akan dilakukan dengan menyiapkan pasar khusus untuk komoditas kreatif di Prawirotaman dan Terban. (Dhi)