YOGYA, KRJOGJA.com - Insiden kecelakaan wahana bianglala di Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) beberapa hari lalu turut mendapat perhatian Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. Sultan menilai perlu adanya standarisasi keamanan dan keselamatan agar kedepan insiden yang melibatkan pengunjung tidak lagi terjadi.
Sultan yang ditemui wartawan di Kompleks Kepatihan Rabu (14/11/2018) mengatakan, ia belum tahu betul detail kejadian Minggu (11/11/2018) malam lalu. Namun begitu apabila melibatkan keselamatan pengunjung, Sultan berharap ada evaluasi menyeluruh dari pengelola dan penyelenggara terkait standarisasi keamanan.
“Perlu distandarkan kalau memang itu membahayakan sisi keselamatan, resiko bisa berkurang kalau ada standarisasi. Tapi kejadian kemarin saya kira tidak disengaja,†ungkap Sultan.
Adanya standarisasi keamanan dan keselamatan dari tiap wahana di Sekaten menurut Sultan sangat perlu diberlakukan mengingat banyak masyarakat atau wisatawan yang berkeinginan menaiki wahana hiburan rakyat tersebut. “Mestinya selalu dicek. Seperti jembatan saja 3 bulan sekali dicek lho itu, entah skrup-skrupnya dikencangkan atau hal lainnya. Ini harus dilakukan, kalau ada getaran-getaran pasti lama-lama kendor skrup-skrupnya,†imbau Sultan.
Sebelumnya di Alun-Alun Utara tim ahli dari Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) yang menjadi otoritas resmi Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melakukan pengecekan maraton di wahana yang ada di Sekaten. Kerangka konstruksi 15 wahana di Sekaten dicek menggunakan pendeteksi konstruksi magnetik.
Dari penyemprotan serbuk magnetik secara acak wahana rawan di Sekaten tidak ditemukan adanya retakan pada konstruksi yang artinya aman digunakan. Pihak pengelola wahana pun mengaku siap mengikuti aturan yang berlaku termasuk penerapan keamanan bagi pengunjung yang menaiki wahana seperti bianglala dan kora-kora. (Fxh)
