YOGYA, KRJOGJA.com - Jogja Halal Fest (JHF) 2018 yang dihelat di Jogja Expo Center (JEC) menampilkan beragam potensi halal dari berbagai lembaga yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang diwakili Lembaga Baznas Microfinance Desa. Di arena JHF, Baznas Microfinance memamerkan produk-produk para mustahik (penerima zakat) seperti kuliner, kerajinan tangan dan program pemberdayaan masyarakat.
Kepala Bagian Ekonomi Baznas, Eka Budi Sulistyo mengatakan, melalui pameran di arena JHF, Baznas ingin menyosialisasikan dan mengedukasi kepada masyarakat bahwa Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) menjadi salah satu instrumen (alat) penguatan ekonomi bangsa. "Melalui ZIS, para pelaku UMKM bisa meningkat kapasitasnya dan memperlebar jejaringnya sehingga level ekonominya menjadi lebih baik," terang Eka kepada KRJOGJA.com disela JHF, Sabtu (13/10/2018). Produk unggulan yang dipamerkan antara lain angkringan khas Yogyakarta dan Kopi Tondok Lemo dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Menurut Eka, di Yogyakarta sudah ada 2.000 UMKM yang menjadi binaan Lembaga Baznas Micorfinance sejak 2017. Ada dua skema pembiayaan bagi para pelaku UMKM, yaitu dana zakat sebagai investasi awal atau dari dana infak untuk membiayai modal kerja mereka. Selain memberi fasilitas pembiayaan, Baznas Microfinance juga mendampingi UMKM melalui Baznas Business Developement Services. "Kita dampingi para pelaku UMKM itu, kita carikan solusi jika menemui hambatan sampai meningkat kapasitasnya menjadi pengusaha tanggung, berdaya saing dan memiliki networking luas," katanya.
Hari terakhir JHF, Minggu (14/10/2018) ini akan menampilkan Hijab Cantik Berlari, Olimpiade Bintang Cemerlang Bias, Az Zahra Coking Class for Kids dan Cemplon Community Cooking Class. Kemudian seminar hunian islami, seminar branding syariah bersama penggiat kreatif Arief Budiman Petakumpet dan Andika Syafaat. JHF akan ditutup dengan konser amal Opick, closing ceremony dan pengundian doorpize umrah. (Dev)
