YOGYA, KRJOGJA.com - Hari Penglihatan Sedunia atau World Sight Day (WSD) diperingati setiap hari Kamis minggu kedua bulan Oktober yang tahun ini jatuh pada Kamis (11/10/2018). Tema global WSD tahun ini 'Eye Care Everyware' atau upaya pencegahan kebutaan dan kalainan mata yang dapat dilakukan dimana saja. Mengacu tema dunia itu, RS Mata 'Dr Yap' bersama Bank Mata Yogyakarta menetapkan tema 'Pencegahan Masalah Kesehatan Mata pada Usia Produktif'.
Ketua Bank Mata Yogyakarta Prof dr Suhardjo SpM(K) SU mengatakan, prevalensi atau angka kasus kelainan refraksi pada mata (mata minus, plus, silinder) di Indonesia mencapai 25% atau 55 juta jiwa. Pada usia muda, prevalensi itu lebih tinggi mencapai 48,1%.
Menurutnya, kelainan refraksi yang paling sering ditemukan pada usia remaja atau dewasa muda adalah myopia atau mata minus (rabun jauh). Jika myopia ini tidak terkoreksi akan menyebabkan penurunan produktivitas kerja karena penurunan ketajaman penglihatan. "Indonesia merupakan negara terbesar keempat di dunia dengan prevalensi myopia sebesar 26%," terang Prof Suhardjo saat jumpa pers Hari Penglihatan Dunia di Aula RS Mata 'Dr Yap' Yogyakarta, Rabu (10/10/2018).
Dijelaskan Prof Suharjo, mata minus bisa disebabkan salah satunya karena penggunaan gawai yang terus menerus. Mata yang terlalu sering berhadapan dengan handphone, tablet dan komputer akan cepat lelah sehingga menimbulkan berbagai keluhan. "Ketergantungan terhadap gawai seharusnya menjadi perhatian bagi keluarga, masyarakat, tenaga kesehatan dan pemerintah," katanya.
Kelainan mata lainnya yang harus diwaspadai dan bisa terjadi pada usia produktif adalah retinopati diabetika atau kelainan saraf mata akibat diabetes mellitus dan glaukoma atau kerusakan saraf mata yang disertai kehilangan lapang pandang. "Mempromosikan gaya hidup sehat lewat Germas, peningkatan kesadaran deteksi dini kelainan mata terutama bagi usia produkif adalah upaya yang harus dilakukan untuk mencegah kerusakan mata, sekaligus mengurangi beban biaya pengobatan," katanya.
Koordinator kegiatan dr Mufida Dwi Nurhayati SpM mengatakan, acara peringatan Hari Penglihatan Dunia (WSD) oleh RSM 'Dr Yap' dan Bank Mata Yogyakarta akan dilaksanakan pada 28 Oktober mendatang, berupa jalan sehat dikolaborasikan dengan 'walking in the dark'. Saat peserta jalan sehat sampai di Yap Square, mereka akan diberi kain penutup mata, agar merasakan bagaimana menjadi orang yang memiliki keterbatasan dalam penglihatan.
Peserta yang dibagi dalam lima kelompok akan dipandu oleh seorang penyandang kebutaan dari Badan Sosial Mardi Wuto, masing-masing kelompok. Kegiatan lain penampilan grup musim dari penyandang kebutaan, edukasi kesehatan mata dan pemeriksaan mata gratis serta pemeriksaan gula darah. "Diharapkan masyarakat teredukasi untuk lebih menjaga kesehatan mata dengan melakukan check up kesehatan mata dan deteksi dini secara berkala, sehingga bisa berkarya secara optimal," pungkasnya. (Dev)